MALANGVOICE – Sebanyak 26 orang bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati dari 6 daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), melakukan tes psikologi di ruangan Majapahit RSSA Kota Malang lantai 3, Rabu (9/9).
Ketua Panitia tes Kesehatan calon kepala daerah, Saifullah Asmiragani mengatakan tes psikologi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecerdaasan, tingkat emosinalnya dan bagaimana penyesuaian sosial para kandidat bakal calon di masyarakat.
“Jadi kemarin kan kesehatan, sekarang agendanya rohani atau psikologi. Untuk mengukur kejiwaan, kecerdasan bakal calon sebelum menjadi pemimpin daerah,” ucapnya, saat ditemui awak media sebelum tes psikologi dimulai, Rabu (9/9).
Tes psikologi ini, lanjut Saiful, akan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB dan akan berakhir sekitar jam 14.00 WIB nanti.
“Jadi hampir seharian penuh bakal calon bupati atau wali kota ini dites. Hasilnya nanti kami munculkan seusai tes,” jelasnya.
Menurut Saiful, sebenarnya ada 7 daerah yang melakukan Pilkada serentak yang melakukan tes di RSSA. Namun, Bapaslon Bupati-Wakil Bupati Kediri tidak hadir selama tes kesehatan dan psikologi yang digelar pada 8 sampai 9 September. Lantaran, masih mempunyai calon tunggal, yakni bapaslon Hanindhito Himawan Pramono yang mana adalah anak dari Pramono Anung dan Dewi Mariya Ulva yang diusung 8 Partai Politik.
“Karena masih calon tunggal, KPU Kediri meminta waktu perpanjangan untuk tes kesehtan. Karena KPU masih ingin menjaring calon bupati lagi supaya tidak tunggal,” ujarnya.
Untuk itu, tambah Saiful, dirinya telah menyediakan waktu tersendiri untuk tes psikologi dan kesehatan bagi yang menyusul itu, yakni pada tanggal 15-16 September mendatang.
“Jadi kami beri waktu sendiri untuk tes kesehatan dan psikologi selama dua hari tanggal 15-16 September nanti,” tandasnya
Sebagai informasi, tes psikologi ini hari ini diikuti semua paslon dari enam daerah lengkap, yakni Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Jember, Malang, Blitar, dan Kota Blitar.(der)