Sepi Pengunjung Tak Pengaruhi Anggaran Perawatan Tanaman Baloga

MALANGVOICE – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pasti berimbas pada perputaran roda ekonomi, khususnya pada sektor wisata. Hampir seluruh destinasi wisata merasakan penurunan jumlah wisatawan yang hadir.

Namun salah satu objek wisata baru, Batu Love Garden (Baloga) mengaku tak kekurangan dana guna merawat tanaman yang jadi ikonnya. “Untuk perawatan sudah dianggarkan secara pasti. Kita menyiasatinya dengan memberlakukan 15 hari kerja bagi karyawan,” jelas Marketing Baloga, Yuni Astuti.

Dia mencontohkan perwatan mawar. Mereka tetap melakukan pemupukan dua kali dalam seminggu. Sama ketika waktu normal.

Perawatan unta maupun pemberian pakan juga tetap dilaksanakan secara rutin tanpa perubahan. “Semua pasti merasakan. Tapi kami memang tak mengubah anggaran untuk perawatan,” ucapnya.

Tercatat per harinya hanya ada 50 hingga 60 orang pengunjung saja.
Jauh merosot dibandingkan sebelum adanya PPKM yang dikunjungi minimal 150 pelancong per harinya.

Ketakutan masyarakat akan pandemi yang masih merajarela menyebabkan mereka enggan berekreasi. Menurutnya, masyarakat hanya bisa menunggu kondisi segera pulih kembali.

“Diantara mereka pasti juga ada yang tidak mau ribet dengan peraturan PPKM. Takut bila ditanyai ini itu, maupun tidak puas dengan adanya pembatasan jam malam,” paparnya. Dengan sulitnya menarik wisatawan luar daerah, pihak pengelola Baloga tak kehabisan akal.

Mereka menciptakan promo bagi warga ber-KTP ataupun KK Malang Raya. Potongan harga akan diberikan guna menarik minat pengunjung.

Selain itu, tingginya curah hujan tetap berpengaruh bagi surutnya pelancong. Destinasi wisata yang didominasi wilayah outdoor menjadi alasannya.

Keluarga yang berkunjung pasti merasa tidak puas karena terganggu hujan.
Kemrosotan yang dirasakan tak begitu mengagetkan.

Lantaran siklus penurunan wisarawan memang sudah biasa dirasakan. “Di JTP group sudah biasa mengalami penurunan pada bulan Januari hingga Maret. Siklusnya memang seperti itu, namun dulu pengaruhnya karena kegiatan sekolah sekarang karena pandemi,” tutupnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait