Selamatkan Aset, MMI Digitalisasi Semua Koleksi

Hengki, ketua MMI bersama Kepala Bekraf (ist)
Hengki, ketua MMI bersama Kepala Bekraf (ist)
Proses digitalisasi (ist)
Proses digitalisasi (ist)

MALANGVOICE – Untuk menyelamatkan 20.000 aset dan koleksi, Museum Musik Indonesia (MMI) bergegas mendigitalisasi semua aset mulai dari piringan hitam, kaset, CD, dan buku musik).

Humas MMI, Ciciel Sri Rejeki, mengatakan proses digitalisasi itu menjadi solusi peremajaan koleksi. Selama ini museum terkendala jika harus mencuci piringan hitam satu-persatu. Belum lagi jika terjadi bencana yang tidak diinginkan. MMI ingin memastikan semua aset bisa selamat.

Digitalisasi track lagu (ist)
Digitalisasi track lagu (ist)

“Kaset CD kan juga kadang berjamur. Nah kalau digital, akan terhindar dari jamur sehingga hasil rekamannya lebih maksimal. Kalaupun maaf, terjadi kebakaran, aset bisa terselamatkan,” kata Cecile saat dihubungi MVoice beberapa menit lalu.

Cecile menambahkan, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Pusat terbukti sangat mendorong proses digitalisasi ini dari segi pendanaan dan motivasi. MMI juga bekerja sama dengan beberapa studio di Malang yaitu Nine Studio dan Total Intermedia Studio.

“Saat ini masih berlangsung. Tahap pertama kita digitalisasi 14 ribu track lagu. Perkiraan Oktober 2016 sudah selesai,” tutupnya.