Selalu Gagal Lelang, ER Batalkan Program Smart City

Walikota Batu Eddy Rumpoko saat memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di pelataran Balai Kota Among Tani, Kamis pagi (1/6). (Abdul Aziz)
Walikota Batu Eddy Rumpoko saat memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di pelataran Balai Kota Among Tani, Kamis pagi (1/6). (Abdul Aziz)

MALANGVOICE – Proyek Smart city Kota Batu akhirnya dibatalkan. Pembatalan proyek dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar itu bahkan diinstruksikan langsung oleh Wali Kota Batu Eddy Rumpoko sendiri.

Hal ini terungkap saat ER, sapaan akrab Eddy Rumpoko, menyampaikan pengarahannya di hadapan seluruh pimpinan OPD (dulu SKPD), di Gedung Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kamis (1/6).

ER dengan gestur kekecewaannya mengungkapkan, bahwa pengembangan Kota Batu mengedepankan program untuk kepentingan masyarakat, tak terkecuali program dalam proyek Smart City tersebut.

”Smart City ini selalu gagal dipelaksanaan lelang. Kalau gagal terus menerus ya dibatalkan saja sekalian,” kata ER.

Saat MVoice mengkonfirmasi apakah akibat penyedia tak memenuhi kriteria proyek sebagai penyebab dari selalu gagal lelang, ER memilih hemat bicara.

”Ada hal lain (penyebab gagal lelang) yang tidak bisa saya bicarakan,” ujar ER ditemui MVoice usai pengarahan.

Politisi PDIP ini menambahkan, jika sudah dibatalkan, anggaran proyek Smart City dilakukan PAK (perubahan anggaran keuangan), sekitar pertengan Juni mendatang.

PAK akan dialokasi untuk tahun berikutnya yang kemudian rencananya anggaran akan dipecah dan digelontorkan perdesa. “Bisa dimanfaatkan untuk program desa,” pungkasnya.

Perlu diketahui sebelumnya, Smart City merupakan program pemerintah yang bertujuan sebagai sarana informasi pengelolaan sumber daya alam dan manusia di Kota Batu dalam mendukung pelayanan publik yang akuntabel dan partisipatif.

Ada 80 titik jaringan dari target awal sebanyak 100 titik. Jaringan Smart City tersebar di setiap OPD, desa/kelurahan, kecamatan, dan Forkompinda. Masing-masing titik terdapat satu unit komputer lengkap dengan perangkatnya.

Sedangkan pusat kendali berada di Balai Kota Among Tani. fokus awal penerapan Smart City di sektor pertanian. Nantinya Dinas Pertanian mempersiapkan tim untuk mendampingi petani.

Dalam Smart City nanti akan dilengkapi aplikasi pertanian, kanal yang berisi informasi, pengetahuan pertanian, produk pertanian dan termasuk profil petani.