MALANGVOICE – Selama ini Desa Sidomulyo dikenal sebagai sentra bunga hias di Kota Batu. Budidaya florikultura ini menjadi daya tarik wisata desa yang berkontribusi terhadap pendapatan masyarakat setempat.
Seiring dengan tingginya angka kunjungan, Pemdes Sidomulyo ingin lebih lebih memacu pengembangan desa wisata. Sejalan dengan itu sektor pendapatan asli desa (PADes) diharapkan bisa meningkat.
Kepala Desa Sidomulyo, Suharto menuturkan, pihaknya akan memunculkan ikon wisata baru berupa kolam renang. Pembangunan wisata air itu diperkirakan menelan anggaran Rp 5 miliar-Rp 10 miliar. Ia mengklaim kolam renang yang akan dibangun di tanah kas desa (TKD) itu berstandar internasional.
“Lahan yang dimanfaatkan yakni TKD seluas 7 hektare di Dusun Tinjumoyo. Karena anggarannya besar maka pengerjannya secara tahun jamak,” kata Suharto.
Suharto berpendapat belum ada fasilitas kolam renang berstandar internasional di Kota Batu. Maka itu, dirinya berkeinginan menghadirkan wisata semacam itu di Desa Sidomulyo. Terlebih, udara yang sejuk ditambah panorama alam yang indah menjadi modal utama untuk menarik minat wisatawan.
Ia menambahkan, kolam yang akan dibangun itu berkonsep indoor dan dilengkapi beberapa area permainan seperti kolam renang anak, area bermain, pusat kuliner, dan pusat seni. Sehingga dengan adanya kolam yang ada di Sidomulyo akan mendukung program pemerintah tentang pembangunan sport tourism.
Dengan begitu, ia menilai potensi PADes tersebut akan naik secara signifikan karena merupakan kolam renang terbesar di Kota Batu. “Untuk tahap awal tahun ini kita matangkan rencananya. Setelah itu pengerjaan awal dengan membenahi akses jalan menuju lokasi agar mudah dijangkau,” imbuhnya.
Pihaknya berharap rencana jangka panjang tersebut juga mampu memberikan manfaat untuk semua pihak.
“Mengurangi angka pengangguran, menggandeng UMKM, serta bisa menjadi ikon kedua desa Sidomulyo selain sebagai sentra tanaman hias,” tandasnya.(der)