Satu Korban Dugaan Penyekapan Sempat Jadi Primadona Desa

Proses evakuasi para korban penyekapan. (Istimewa).
Proses evakuasi para korban penyekapan. (Istimewa).

MALANGVOICE – Salah satu korban penyekapan yang dilakukan Artimunah (64) warga Dusun Purworejo, Banjarejo, Pakis, yang tak lain ibu kandung korban, sempat menjadi primadona desa.

Berdasarkan informasi beberapa warga, anak pertama dari Artimunah yang bernama Asminiwati (45), dulu semasa masih sekolah di bangku SMA merupakan salah satu primadona desa.

“Anak pertama pelaku yang bernama Asminiwati (45) dulunya merupakan primadona desa,” ucap Camat Pakis, Agus Harianto, saat ditemui, Sabtu (4/1).

Menurut Agus, jika berdasarkan laporan dari beberapa warga sekitar rumah pelaku, dan perangkat desa, para korban tersebut semuanya lulusan SMA.

“Semasa sekolah, para korban tersebut tergolong orang yang pintar,” jelasnya.

Memang, lanjut Agus, anak pertama pelaku ini sempat bekerja di Batam, dan beberapa kota besar lainnya.

“Asminiwati anak pertama ini dulu pernah bekerja di Batam, Malang, dan Surabaya. Dialah yang bisa diajak komunikasi,” ulasnya.

Namun, ketika ditanya soal adanya aliran yang menyimpang, atau adanya seseorang guru spiritual yang menyuruh Artimunah untuk melakukan penyekapan, Agus tidak bisa menjelaskan apa-apa.

“Yang saya tahu, tidak ada guru spiritual atau aliran menyimpang. Kemungkinan saja, Artimunah melakukan penyekapan usai suaminya meninggal, hanya kemungkinan loh,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolsek Pakis, AKP Sutiyo mengatakan, kasus ini saat ini sudah ditangani oleh Polres Malang.

“Untuk berkembang selanjutnya, silakan hubungi Polres Malang. Kasus ini sudah ditangani oleh Polres Malang,” tukasnya. (Der/ulm)