Satgas Covid-19 Kota Batu Izinkan KBM Tatap Muka di SDN 04 Gunungsari

Proses kegiatan belajar mengajar di SDN 04 Gunungsari. (Istimewa)

MALANGVOICE – Satuan Tugas Covid-19 Kota Batu melalui tim teknis yang diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, memberikan rekomendasi untuk perlakuan khusus bagi kegiatan pembelajaran tatap muka SDN 04 Gunungsari Kecamatan Bumiaji.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota, M. Chori menjawab pertanyaan awak media lewat pesan tertulis pada Minggu (2/9) Malam.

“Bahwa secara umum kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah mengikuti kebijakan dari Kementerian Pendidikan, yaitu diperkenankan apabila daerah tersebut masuk zona-nya hijau, mendapatkan izin dari pemerintah daerah melalui Gugus Tugas Covid-19,” katanya.

Lebih lanjut, kata Chori, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mendapatkan persetujuan dari orang tua yang diwakili oleh komite sekolah, serta ada pembatasan jumlah siswa dalam ruangan kelas termasuk jam pembelajaran yang juga dibatasi.

“Khusus untuk Kota Batu memang saat ini Zona-nya masih merah, sehingga dari segi ketentuan memang masih belum dibolehkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan tatap muka. Dengan kata lain kegiatan pembelajaran dilakukan melalui sistem daring,” lanjutnya.

Namun demikian, kata Chori, dengan mempertimbangkan beberapa aspek khususnya kondisi topografi dan keterjangkauan akses jaringan internet, bahwa SDN Gunungsari 04 berada di Dusun Brau yang merupakan perkampungan di Desa Gunungsari Kota Batu.

“Dusun ini memiliki keunikan topografi dibanding dusun lainnya, karena berada di sebuah lembah di kawasan pegunungan Kota Batu. Kondisi ini menyebabkan dusun ini sangat sulit terjangkau jaringan internet atau mengalami terkendala sinyal internet, sehingga tidak memungkinkan apabila kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem daring atau online,” bebernya.

Sementara itu, kata Chori, kondisi dan jumlah siswa serta pembatasan jam pembelajaran siswa SDN Gunungsari 04 berbeda dengan siswa lainnya yang ada di Kota Batu, sehingga membutuhkan perhatian khusus dan perlu pendampingan dari para guru selama proses kegiatan pembelajaran.

Selain itu, jumlah muridnya yang tidak begitu banyak yang bersekolah di SDN Gunungsari 04, yaitu hanya 44 siswa dari semua kelas yang ada, mulai kelas 1 sampai kelas 6. Dengan perincian, kelas 1 memiliki 9 siswa, kelas 2 ada 7 siswa, kelas 3 ada 7 siswa, kelas 4 ada 8 siswa, kelas 5 ada 8 siswa, dan kelas 6 hanya ada 5.

Dengan jumlah siswa yang terbatas, Ia mengatakan sehingga kegiatan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan dengan menerapkan physical distancing untuk setiap kelas. Selain itu jam pelajaran termasuk hari masuk sekolah juga tidak dilakukan penuh selama kurun waktu satu pekan.

“Dalam setiap minggu kegiatan pembelajaran diatur secara bergantian untuk masuk sekolah masing-masing kelas yaitu setiap kelas akan mendapatkan jatah KBM dua hari sekali,” tutur Chori.

Pembelajaran kelas 1 dan 2 mendapatkan giliran hari Senin dan Kamis, kelas 3 dan 4 hari Selasa dan Jumat, serta kelas 5 dan 6 hari Rabu dan Sabtu. Selain itu durasi waktu KBM juga dikurangi hanya 1,5 jam setiap harinya.

Selain itu, kata Chori, pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran dengan tatap muka, selain menerapkan physical distancing juga tetap menerapkan protokol kesehatan selama KBM. Dengan demikian, maka semua anak didik maupun guru wajib menggunakan masker, hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, dan jaga jarak.

“Dengan mempertimbangkan beberapa kondisi tersebut, maka Gugus tugas Covid-19 Kota Batu melalui Tim Teknis yang diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, memberikan rekomendasi untuk ada perlakuan khusus bagi kegiatan pembelajaran tatap muka SDN 04 Gunungsari Kecamatan Bumiaji,” tandas Chori.(der)