Sapi Terjangkit PMK Justru Lebih Dicari Pembeli karena Ini

Sapi yang terjangkit PMK, mengeluarkan air liur dari mulut, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Siapa sangka sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) justru lebih banyak dicari pembeli dibandingkan dengan sapi yang sehat.

Salah satu peternak di Kampung Sanan, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, Mulyono (56), mengatakan, ada faktor utama sapi yang terjangkit PMK justru lebih dicari pembeli.

Faktor utama itu tak lain harganya lebih murah dibanding sapi sehat. Harga sapi terjangkit PMK akan turun hingga lebih dari 25 persen.

“Jadi misalkan sapi sehat itu harganya Rp20 juta per ekor, nanti kalau udah kena PMK bakal turun hingga di kisaran Rp13 juta sampai Rp15 juta gitu,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Kamis (26/5).

Dua pekan lalu, Mulyono juga terpaksa menjual empat sapi-nya yang terindikasi PMK. Jual rugi pun dilakukan untuk mengantisipasi sapi tersebut tidak mati terlebih dahulu karena wabah tersebut.

“Kami terpaksa menjual sapi yang udah parah daripada mati duluan. Sedangkan untuk sapi yang masih bisa diobati ya kami obati,” kata dia.

Dengan banyaknya pembeli yang memilih sapi PMK tentu saja berdampak pada penghasilan dan penjualan para peternak sapi, utamanya di wilayah Kampung Sanan yang menjadi sentra penggemukan sapi.

“Sekarang saja sapi-sapi yang sehat dan gemuk malah tidak laku. Malah jagal (pembeli) itu cari yang sakit (terjangkit PMK), karena harganya lebih murah,” tandasnya.(end)