RPH Kota Malang Blusukan Cari Daging Impor Tak Sehat

Plt Direktur PD RPH Kota Malang Ade Herawanto sidak di Pasar Besar Kota Malang, Selasa (6/8). (Aziz Ramadani MVoice)
Plt Direktur PD RPH Kota Malang Ade Herawanto sidak di Pasar Besar Kota Malang, Selasa (6/8). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Kabar beredarnya daging impor tak sehat direspon serius PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang. Berkolaborasi dengan aparat TNI-Polri, beberapa pasar tradisional jadi sasaran sidak, Selasa (6/8).

Sasaran awal sidak yang dipimpin langsung Plt Direktur PD RPH Kota Ade Herawanto itu tertuju di Kompleks Pasar Besar Kota Malang. Satu persatu lapak penjual daging disambangi tim gabungan. Beberapa pasar lain yang jadi target sidak diantaranya, Pasar Blimbing, Pasar Kebalen dan Pasar Gadang.

“Ini juga menindaklanjuti kegiatan penangkapan distributor daging impor tidak sehat dan tidak halal itu. Karena sisanya ditengarai masih beredar di Kota Malang. Ini kami cegah dan antisipasi seluruhnya,” kata Ade kepada awak media.

Ade menambahkan, sidak juga sebagai bentuk pembinaan bagi penjual atau pedagang agar memenuhi persyaratan dalam pasokan daging ASUH (aman, sehat, utuh dan halal). Unsur utamanya, tentang standar sistem penyembelihan hewan sapi, kerbau, kambing, dan lainnya.

“RPH ini untuk pelayanan publik yang menjamin ketersediaan daging ASUH. Kita harapkan dengan harga yang sama, semua konsumen di wilayah Kota Malang mengambil daging yang sudah terverifikasi. Dan itu bisa dibuktikan dengan sertifikat Kesehatan Masyarakat Veterine (Kesmavet) dan sertifikat halal,” urai pria juga menjabat Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) ini.

Hasil sidak yang dilakukan di Pasar Besar memang tidak ditemukan daging impor yang dimaksud. Namun, pihaknya menemukan beberapa pedagang masih belum mengantongi sertifikat, baik Kesmavet maupun sertifikat halal.

“Saya lihat semua yang di sini belum ada yang bersertifikat. Nanti akan kita minta tukang jagal melakukan pendataan ulang. Karena ini juga ada pembaruan sertifikat halal dari MUI dan Kesmavet dari peternakan, juga kelembagaan baru. Karena PD RPH ini masih transisi atau bertransformasi menuju Perumda Tunas (Tugu Aneka Usaha), kita siapkan dulu,” pungkasnya.(Hmz/Aka)