Ratusan Peserta Pacu Nyali Hadapi Rintangan di GTA

Peserta GTA menjajal rintangan di Denpom V/3 Malang. (deny rahmawan)
Peserta GTA menjajal rintangan di Denpom V/3 Malang. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Ratusan peserta Gajahmada Trail Adventure (GTA) resmi diberangkatkan, Minggu (29/7) di Madenpom V/3 Malang.

Seluruh peserta berjumlah kurang lebih 600 orang dari kumpulan 70 lebih komunitas motor trail termasuk Ongis Nade ini diberangkatkan secara bertahap oleh Pangdiv 2/Kostrad Mayjen TNI Marga Taufiq, Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo dan Dandenpom V/3 Malang Letkol Cpm Dwi Indra Wirawan serta pejabat tinggi lainnya.

Peserta menjalani track dengan panjang sekitar 84 km ke arah Wajak, Kabupaten Malang dan kembali lagi ke Markas Denpom V/3 Malang di Jalan Kesatrian.

Dandenpom V/3 Malang Letkol Cpm Dwi Indra Wirawan, mengatakan, adanya kegiatan ini lebih kepada silaturahmi dan mewadahi hobi pemotor trail. Panitia juga menyiapkan nuansa berbeda tampilan army look dengan disiapkan kendaraan model Jeep yang dipakai latihan. Sehingga tampil seolah-olah di medan perang.

“Kami ingin menghibur teman-teman pecinta trail. Karena di Malang banyak komunitas trail jadi kami undang, tapi terbatas karena tempatnya tidak memenuhi,” katanya kepada wartawan.

Sebelum ngetrack ke Wajak, peserta dipersilakan untuk pemanasan di wilayah Denpom V/3 Malang. Di sana, kata Indra, sudah ada 20 rintangan yang berbeda.

“Memang sengaja disiapkan untuk peserta sebelum mereka berangkat ke Wajak dan di sana ada rintangan alami, bisa dilihat sendiri itu memang butuh keterampilan,” lanjutnya.

Dalam rangkaian kegiatan, GTA juga menyiapkan panggung hiburan dan hadiah bagi para crosser yang sudah kembali ke finish. Selain itu juga diberikan bantuan pembangunan masjid Al Badar di Wajak.

“Waktu cek rute ke Wajak kami lihat ada masjid yang butuh bantuan dana. Jadi kami ada inisiatif membantu warga,” katanya.

Sementara itu, pembina komunitas trail Ongis Nade, Letkol Cba Rahmat Hidayat, mengaku rintangan yang dibuat sudah disetting sedemikian rupa untuk peserta.

Paling menantang, kata Rahmat, adalah rintangan batu besar berair dan potongan kayu. “Sebelum diberikan ke peserta, track rintangan kami jajal dulu. Jangan sampai ada yang sulit sehingga tidak bisa dilewati,” tambah Rahmat.

Ia berharap, event serupa bisa terus ada dan lebih besar lagi sehingga bisa merangkul semua komunitas dan masyarakat luas.

“Ini semua teman-teman sangat antusias sampai luar daerah. Semoga nanti bisa terus dilakukan,” tandasnya.(Der/Aka)