PWI Malang Raya Berbagi Ilmu Jurnalistik untuk Anggota Polri-TNI

Suasana pelaksanaan pelatihan jurnalistik bagi anggota Polresta Malang Kota dan Kodim 0833/Kota Malang. (Toski D).
Suasana pelaksanaan pelatihan jurnalistik bagi anggota Polresta Malang Kota dan Kodim 0833/Kota Malang. (Toski D).

MALANGVOICE – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, berbagi pengalaman sekaligus memaparkan ilmu jurnalitsik kepada anggota Polresta Malang Kota dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0833/Kota Malang, di ruang Eksekutif, Mapolresta Malang Kota, Jumat (21/2).

Kegiatan yang digelar dalam dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 ini, dimanfaatkan untuk memberikan pengetahuan tentang kode etik jurnalistik dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dalam pelatihan jurnalistik tersebut menghadirkan narasumber Ketua PWI Malang Raya, Ariful Huda, pengurus PWI Malang Raya Bidang Pendidikan, Noordin Djihad, Pewarta Foto (PFI) Guest Gesang.

“Kegiatan pelatihan jurnalistik ini, selain dalam memperingati HPN juga sebagai tidak lanjut dari permintaan Kapolresta Malang Kota untuk memberikan pelatihan pada para anggota,” ungkap Ketua PWI Malang Raya, Ariful Huda, yang akrab disapa King, saat ditemui di sela-sela kegiatan pelatihan jurnalistik Polri-TNI.

Salain itu, lanjut King, dengan adanya kegiatan pelatihan jurnalistik Polri-TNI seperti ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dalam tata cara penulisan dan mengelola informasi agar bisa dibuat suatu produk berita yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Dalam kegiatan ini, selain teori dalam penulisan, juga diberitahu tata cara dalam pengambilan foto dan Video,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol. Leonardus Simarmata menyampaikan dengan adanya pelatihan jurnalistik ini diharapkan dapat memberikan pengaruh pada Humas Polresta Malang Kota dan Kodim/0833.

“Saya rasa humas dari polisi dan TNI ini masih kaku, ya. Nah, dengan pelatihan jurnalistik ini saya harap penulisan bisa lebih baik. Saya rasa pelatihan jurnalistik ini sangat penting,” ungkapnya.

Dengan adanya pelatihan jurnalistik ini, lanjut Leonardus, merupakan bentuk kerja sama antara kepolisian, TNI dan PWI untuk memperbaiki penulisan kejadian atau peristiwa sesuai dengan kode etik jurnalistik.

“Inj bentuk kerjasama kami dengan dandim dan PWI. Tujuannya untuk memperbaiki penulisan kejadian atau peristiwa sesuai dengan kode etik. Untuk Humas mungkin belum terbiasa, tapi dengan ini saya rasa akan jauh lebih baik,” pungkasnya.(Der/Aka)