PPDB Tingkat SMA: Tiga Kursi Kosong di SMAN 1 Batu

ilustrasi PPDB (istimewa)

MALANGVOICE – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Kota Batu telah usai. Kini mulai memasuki tahap daftar ulang untuk selanjutnya menjalani test kejuruan.

Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Batu, Drs Sugiardi, MM mengatakan, saat ini pihak panitia telah bersiap-siap untuk melaksanakan jadwal test guna menentukan kelayakan siswa menempati jurusan sesuai hasil test, ketika nantinya menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Batu. Rencananya test tersebut akan digelar selama lima hari.

“Selama lima hari ke depan, siswa akan menjalani test mulai dari dimintai keterangan peryataan orang tua, test psikologi, test minat kejuruan, hingga test tertulis pengetahuan umum,” ujarnya.

Sugiardi menambahkan, SMA Negeri 1 Batu telah menerima kuota sebanyak 408 siswa. Namun, yang resmi melakukan daftar ulang hanya sejumlah 405 siswa. Artinya, masih tersisa tiga kursi yang belum terpenuhi.

“Ya, longgarya kursi tersebut lantaran saat registrasi daftar ulang, ada wali murid yang menolak alasannya sudah ketrima di ponpes sehingga membatalkan di SMA sini. Selain itu saat kami konfirmasi untuk daftar ulang dengan alasan masih ragu dari salah satu orang tua murid,” bebernya.

Diketahui, PPDB tingkat SMA,/SMK ada tiga jalur yakni daftar online zonasi murni, jalur ofline dan satunya berdasarkan Nilai Ujian Nasional (NUN).

Untuk rinciannya di SMAN 1 Batu, khusus jalur NUN tersaring 148 siswa, jalur Zonasi pihaknya menerima siswa sebanyak 204, dan 56 sisanya merupakan jalur Offline.

Dikatakannya, terkait kekosongan kursi tersebut pihaknya menampik akan adanya kerawanan jual beli bangku.

“Nah, tiga kursi kosong tersebut kami biarkan saja. Meski tidak sesuai pagu, itu sudah urusan provinsi nantinya. Tetapi memang kami masih membuka untuk kekosongan itu, sampai kapan temponya kami tidak tahu,” ungkapnya.

Sementara, wakil ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Batu, Pamor Patriawan mengatakan terkait adanya tiga kursi kosong tersebut ia mengaku masih belum berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk teknis penggunaan nantinya. Apakah kursi tersebut akan dibiarkan kosong atau bisa diisi dalam waktu dekat.

“Masih belum kami koordinasikan, ya saya laporkan dulu ke Dinas Cabang. Karena mereka yang memberi kepastian nantinya,” tandasnya.(Der/Aka)