Ponpes Bahrul Maghfiroh Dukung Gerakan Santri Bermasker

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, bersama dengan Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona memasangkan masker secara simbolis, (MG2).

MALANGVOICE – Kegiatan pembagian masker terus dilakukan guna menyokong program Gerkaan bermasker di setiap Pondok Pesantren (Ponpes). Kini giliran Ponpes Bahrul Maghfiroh, Jalan Joyo Agung, Kota Malang.

Pembagian masker ini dilakukan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata, Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona bersama dengan jajarannya pada Selasa (2/3).

Gerakan ini merupakan tindak lanjut dalam memenuhi target pembagian masker sebanyak 50 ribu di beberapa ponpes yang ada di Kota Malang.

“Karena kita punya target 50 ribu masker yang akan kita bagikan. Nah, ini kita akan terus dengan Pak Dandim,” ungkap Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata setelah memberikan pembagian masker secara simbolis.

Selain itu, Leo-sapaan akrabnya- juga menegaskan akan terus menggelorakan gerakan bermasker ini terus menerus kepada para santri.

“kami sepakat dengan pimpinan pondok pesantren, bersama dengan kepala sekolah SMA maupun SMP bahwa ini nanti akan di terus digelorakan diwajibkan kepada para santri,” tegasnya.

Harapannya, dengan adanya gerakan bermasker ini bisa menjadi contoh bagi seluruh masyarakat yang ada di Kota Malang agar terus menerapkan protokol kesehatan khususnya untuk penggunaan masker.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, Kiai H Bisri memberikan dukungan atas gerakan bermasker bagi santri di Kota Malang.

“Saya terima kasih sekali pada Kapolresta dan Dandim karena ada program santri bermasker. Kami merasa salah satu solusi untuk pencegahan itu adalah masker,” tuturnya.

Dirinya mengatakan alasan dukungan tersebut diberikan karena masker ini dirasa sangat penting dan sudah teruji dari hasil riset merupakan salah satu solusi untuk mencegah Covid-19.

“Saya kira ini sangat bagus dan fundamental, pilihan dari program kepolisian tentang santri bermasker adalah tepat karena dari berbagai penelitianpun paling bagus pencegahan adalah memakai masker,” tutup mantan Rektor UB.(der)