MALANGVOICE – Kapolres Malang AKBP Hendri Umar memprediksi, di masa tenang sebelum hari pemungutan suara yang bakal digelar pada 9 desember mendatang, akan ada serangan fajar atau money politic.
“Di masa tenang, kami memprediksi Tim Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Bupati Malang bakal melakukan gerakan serangan fajar atau money politic ke warga. Untuk itu, perlu adanya Satgas Money Politic,” ungkap Hendri, saat ditemui awak media, usai deklarasi Satgas Money Politic, di Polres Malang, Senin (30/11).
Menurut Hendri, masa kampanye Pilkada Kabupaten Malang 2020 akan berakhir pada 5 Desember 2020. Untuk itu, perlu adanya Satgas Money Politic Kabupaten Malang untuk mengantisipasi adanya serangan fajar atau money politic.
“Satgas Money Politic jumlahnya ada 80 personel yang terdiri dari anggota Satintelkam Polres Malang, intel TNI, dan Panwascam Bawaslu Kabupaten Malang. Mereka kami sebar di daerah-daerah yang rawan terjadinya money politic. Sudah kami petakan daerahnya, dan tidak bisa kami sebutkan wilayahnya,” jelasnya.
80 personel tersebut, lanjut Hendri, akan berkoordinasi 24 jam dengan Bawaslu Kabupaten Malang jika ada pihak yang melakukan money politic di masa tenang empat hari itu.
“Pembentukan satgas ini merupakan peringatan tegas kepada pihak yang melakukan money politic. Kami Polri, TNI, Bawaslu Kabupaten Malang dan KPU Kabupaten Malang tidak akan tinggal diam kami akan menindak tegas,” terangnya.
Untuk itu, tambah Hendri, dirinya berpesan agar warga Kabupaten Malang tidak tergiur dengan iming-iming uang atau beras beberapa liter untuk memilih salah satu paslon.
“Jangan sampai kepentingan 5 tahun mendatang untuk kepentingan Kabupaten Malang akhirnya tergugurkan karena uang Rp 100 atau 200 ribu atau beras beberapa liter,” tukasnya.(der)