Polisi Dalami Tewasnya Juari Akibat Dikeroyok di Turen

Kondisi rumah adik korban usai kejadian. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kasus pengeroyokan terhadap Juari (41) di rumah yang dihuni adiknya, Farida, di Desa Tumpukrenteng, Turen, pada Minggu (25/11) dini hari masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Kanitreskrim Polsek Turen Iptu Hari Eko Utomo, mengatakan, pihaknya sekarang ini masih melakukan pemburuan sejumlah pelaku pengeroyokan tersebut. Mereka memukuli dan menganiaya Juari dengan membabi buta hingga tewas.

“Kami masih melakukan penyelidikan, jadi kami belum menyimpulkan untuk motif dan modusnya,” ucapnya.

Untuk itu, lanjut Hari, pihaknya dibantu tim dari Polres Malang untuk terus melakukan pemeriksaan beberapa saksi dan olah TKP, sembari menunggu hasil otopsi dari dokter Forensik RSSA Malang. Sebab, ditubuh korban ada beberapa luka robek.

“Kasusnya terus kami selidiki dan dalami. Karena dipunggung korban ada luka sayatan yang memanjang dan dalam. Bahkan di kepalanya, selain luka robek juga remuk akibat pukulan benda tumpul,” jelasnya.

Perlu diketahui, Juari menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tidak dikenal. Korban dipukuli dengan berbagai alat dan juga ditebas dengan senjata tajam. Bahkan, tubuh korban diseret ke jalanan kampung sepanjang 100 meter.

Perlakuan para pelaku terhadap korban dilakukan ketika korban dalam kondisi mabuk pasca pulang dari menyaksikan pertunjukan kuda lumping di Wajak. Saat kejadian berlangsung, pelaku mematikan lampu kampung.

Korban tewas seketika dan langsung dibawa ke RSSA untuk menjalani visum. (Der/Ulm)