Peternak Sapi Kota Batu Punya Pola Tanam Tersendiri untuk Stok Rumput saat Kemarau

Peternak sapi perah di Dusun Brau, Kota Batu (Foto: Ayun/MVoice)
Peternak sapi perah di Dusun Brau, Kota Batu (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Musim kemarau tak menghalangi para peternak sapi di Dusun Brau, Kota Batu untuk mencari pakan ternak.

Ketua Kelompok Tani Margo Makmur, Munir mengakui jika musim kemarau berimbas pada berkurangnya pakan ternak sapi.

Oleh sebab itu, untuk mengakali sulitnya mencari rumput di musim kemarau yakni dengan pola tanam menggunakan lahan basah atau persawahan.

“Ya, kalau musim penghujan kami bekerjasama dengan perhutani untuk ditanami rumput gajah. Dan kebutuhan ini mencukupi untuk peternakan sapi di sini,” ujarnya kepada MVoice.

“Sementara, jika musim kemarau kami menanam rumput gajah di area persawahan. Karena, Selain sebagai peternak di sana juga petani. Untung saja di sini irigasi lancar meskipun kemarau sambungnya.

Menurut dia, pola tanam seperti ini dilakukan lantaran melihat peternakan sapi merupakan andalan dari Dusun Brau, Kota Batu.

Apalagi, jumlah penduduk dibandingkan dengan jumlah sapi perah lebih banyak.

“Jumlah sapi perah di sini (Dusun Brau, red) lebih banyak daripada penduduknya. Ya, sehingga untuk menjaga kualitas susu sapi kami juga harus memperhatikan makanannya terutama rumput gajah ini,” ungkapnya.

Diketahui, rata-rata setiap kepala keluarga (KK) di dusun tersebut memiliki lima ekor sapi perah. Bahkan, ada juga satu keluarga yang memiliki 20 ekor sapi perah.

Kemudian, untuk setiap harinya satu ekor sapi ini dapat menghasilkan 15 liter susu. Oleh karena itu, agar kebutuhan konsumsi sapi tidak menurun harus diperhatikan konsumsi pakannya.(Der/Aka)