Perkuat Rekognisi Internasional, Dosen dan Staff UMM Dikirim ke Eropa

Mahasiswa UMM penerima Erasmus di Polandia. (Istimewa)
Mahasiswa UMM penerima Erasmus di Polandia. (Istimewa)

MALANGVOICE – Sebagai upaya memperkuat rekognisi internasional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mengirimkan mahasiswa, dosen serta staf untuk belajar dan merasakan suasana internasional. Hal tersebut dilakukan dengan menjalin beberapa kerja sama, salah satunya melalui program Erasmus Mundus yang menjadi Erasmus+, sejak tahun 2007 hingga kini.

Melalui program beasiswa Erasmus+, tahun ini UMM mengirim 11 mahasiswa, dosen serta staf ke beberapa perguruan tinggi di Eropa untuk mengikuti program pertukaran selama satu semester. Mereka diberangkatkan secara bersama-sama pada Minggu, (11/2).

Sebelum keberangkatan, Rektor UMM, Drs Fauzan berpesan, para penerima beasiswa Erasmus+ UMM dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan bertanggung jawab, serta senantiasa merasa bangga karena tidak banyak yang bisa mendapatkan beasiswa bergengsi ini.

“Harus bertanggung jawab di sana, karena ini sebagai representasi dari UMM dan juga Indonesia,” tutur Fauzan saat memberikan pembekalan pada para penerima beasiswa Erasmus+.

Senada dengan hal tersebut, Asisten Khusus Rektor Bidang Kerjasama UMM, Suparto menjelaskan bahwa keberangkatan para Awardees Erasmus+ UMM membawa misi Pengembangan International Exposure. UMM ingin mahasiswa, dosen dan stafnya mendapatkan pengalaman internasional, bagaimana cara hidup, bekerja dan berinteraksi langsung orang asing.

“Ini penting karena orang yang berbeda jauh tempat tinggal akan punya karakteristik, sifat dan perilaku yang sangat beda,” tandas dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.

Lebih dalam disebut Suparto, program Erasmus+ dapat memberikan manfaat yang luar biasa untuk para penerimanya. Selain memperoleh pengalaman internasional, mereka juga dapat mengembangkan kemampuan dan kemandirian hidup di negeri orang.

“Dengan punya pengalaman itu harapannya civitas akademik UMM terbiasa dengan berbagai perbedaan internasional,” ujar Suparto.

Tata Budhi Prasetyo, salah satu mahasiswa UMM penerima beasiswa Erasmus+ mengaku siap dengan tantangan yang akan dihadapi di Polandia. Baginya program ini adalah kesempatan emas untuk belajar sembari berpetualang. Bahkan, mahasiswa Program Studi Manajemen ini sudah merancang rencana perjalanan yang akan dilakukan sebelum masuk perkuliahan dan saat liburan.

“Saya suka alam, jadi memanfaatkan kesempatan ini untuk ke Pegunungan Tatra. InsyaAllah kalau memungkinkan akan kesana, juga ke beberapa negara tetangga,” tutur Tata.

Sementara itu, menindaklanjuti kerja sama program Erasmus+ khususnya antara UMM dengan University of Opole Polandia, Michal Wanke selaku Coordinator Office for International Study Programmes dan Magdalena Hlawacz selaku meAssociate Professor Erasmus+ Departamental Coordinator University of Opole mengunjungi UMM. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu lebih dalam tentang UMM sebelum kedua perguruan tinggi ini melakukan pertukaran mahasiswa, dosen, dan karyawan.

Dalam kunjungannnya, Michal dan Magdalena berkesempatan menyambangi American Corner (Amcor) UMM, Kantor Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) UMM, dan beberapa kantor program studi.

Michal mengaku University of Opole Polandia tidak memerlukan waktu lama untuk menerima tawaran kerja sama dengan UMM. Hal itu lantaran UMM telah memiliki kredibilitas yang baik utamanya dalam hal kerjasama.

“Kami melihat UMM sangat aktif dalam kerjasama internasional dan memiliki banyak koneksi. Kami berharap dapat menjalankan program pertukaran pada semester depan,” tuturnya.

Nantinya, pertukaran dosen dan karyawan dikedua perguruan tinggi ini akan menyesuaikan kebutuhan masing-masing universitas. University of Opole sendiri mempunyai kelas internasional untuk mahasiswa, dosen, maupun karyawan UMM ditempatkan disana.

Ke depan, tidak hanya program beasiswa Erasmus+ UMM juga mengembangkan kerjasama dibidang lain seperti join research, summer course, dan credit transfer dengan University of Opole. (Der/Ery)