Peringati Hari Kartini, Wali Kota Malang Perkuat Kesetaraan Gender

Wali Kota Malang, Sutiaji dan Widayati Sutiaji Penanaman jahe merah di Tebo selatan, Mulyorejo, Kota Malang. (Istimewa)

Kominfo Pemkot Malang

MALANGVOICE – Menyambut Hari Kartini yang di peringati setiap tanggal 21 April sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dalam mewujudkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, hari istimewa ini memang memiliki kaitan erat dengan Pengarusutamaan Gender (PUG). Tentunya kesetaraan ini lah yang perlu ditumbuhkembangkan.

“Sebanyak 50,68 persen penduduk Kota Malang adalah perempuan dan di berbagai bidang kehidupan, termasuk dilingkungan penyelenggaraan pemerintah daerah, perempuan makin banyak menduduki tempat strategis,” ujarnya.

Dalam mendorong upaya kesetaraan gender kali ini tentu tidak meninggalkan kodrat perempuan sebagai ciptaan Tuhan yang indah dan mulia.

“Perempuan adalah tiang keluarga dan tiang negara. Karenanya memuliakan perempuan adalah kata sederhana yang saya rasa perlu dimaknai secara mendalam,” tuturnya.

Demi memperkuat PUG sebagai strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender melalui perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

Sutiaji, telah berkomitmen dalam visi ketiga, mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender.

“Pemerintah Kota Malang telah berkomitmen meletakkan prinsip tersebut dalam kebijakan pembangunan daerah sebagaimana digariskan dalam RPJMD 2018 – 2023 secara eksplisit menyebutkan keberpihakan terhadap gender,” Terangnya.

Komitmen itu telah dituangkan dan terus dikuatkan dalam program maupun kegiatan nyata. Baik dari aspek komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya, data, sistem informasi, dan peran serta.

Selain itu, Pemkot Malang sendiri telah menginisiasi sejumlah terobosan di bidang perlindungan dan anak. Seperti penyediaan Sistem Informasi Database Perempuan, Aplikasi pengaduan (E-PKDRT), SMS center, dan Shelter bagi korban kekerasan perempuan dan anak.

Ditambah dengan adanya kanal-kanal media sosial Pemkot Malang yang turut aktif dalam mengangkat isu PUG guna memberikan edukasi kepada masyarakat.

Dari beberapa program dan kegiatan yang dimiliki Pemkot Malang tersebut telah berhasil memberikan dampak yang cukup baik.

Terlihat dari data Indeks Pembangunan Gender (IPG) tahun 2018 yang sebelumnya 94,71 di tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 94,72.

Hal serupa terlihat dari Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) juga mengalami peningkatan pada tahun 2018 diangka 71,05 sedangkan tahun 2019 sebanyak 78,11.

Kemudian angka kekerasan terhadap perempuan di Kota Malang menurun dari tahun 2018 sebanyak 65, ditahun 2019 menjadi 55 kasus.

Berada di tengah pandemi, Sutiaji berharap kaum perempuan berperan besar dalam membantu menangani pandemi covid-19 yang saat ini sedang melanda.

Mulai dari hal sederhana seperti menerapkan protokol kesehatan serta mendukung bangkitnya perekonomian negara, dan itu bisa dilakukan dari lingkup paling kecil yaitu keluarga.

“Kartini-kartini Milenial, khususnya di Kota Malang saya harapkan juga mampu hadir dan memberikan warna positif dalam berbagai lingkup hidup,” harapnya.

Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji bersama Ely Jarwoko. (Istimewa)

Sementara itu, Ketua TP PKK, Widiyawati menjelaskan pada hari Kartini yang bertepatan dengan pandemi covid-19 kali ini harus dijadikan semangat untuk kesetaraan bahwa perempuan harus berdaya diberbagai bidang kehidupan.

“Momentum ini juga digunakan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menyusui. sekaligus untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak,” terangnya.

Dalam mendorong PUG di Kota Malang, TP PKK telah menginisiasi sejumlah program inovatif untuk mendorong pemberdayaan perempuan.

Seperti penguatan aspek pemberdayaan perempuan dalam ekonomi melalui rumah solusi dan berbagai kegiatan promosi UMKM lainnya. Lalu terlibat aktif dalam kelompok kerja PUG tingkat Kota, Kecamatan hingga Kelurahan.

Penguatan urban Farming, penyelenggaraan sekolah Kartini, hingga mendorong penguatan peran dasa wisma melalui Smart City Malang Gerakan Menghimpun Data Berbasis Dada Wisma (SAM GEPUN BASA).

Diakhir, dirinya berharap khusunya pada perempuan yang ada di Kota Malang agar terus mengembangkan potensi diri. Sekaligus menebarkan manfaat dari lingkup terkecil hingga luas.

“Tebarkan manfaat sebesar-besarnya mulai dari lingkup keluarga, masyarakat sekitar, hingga lingkup yang lebih besar untuk mewujudkan kehidupan yang makin bermartabat. Perempuan Berdaya, Bangsa Berjaya,” tandasnya.(der)