MALANGVOICE – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Studi Ilmu Komunikasi menyelenggarakan acara Kommaksi, Kamis (4/10).
Acara tahunan sebagai apresiasi bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi kali ini mengangkat tema Post Modern, karena sesuai dengan situasi masyarakat saat ini yang sangat deras akan akses informasi.
Melalui ajang Kommaksi, salah satu acara yang menjadi unggulan adalah Katamasa, yakni konferensi intemasional yang bekerja sama dengan perusahaan Nava+ Group dan dihadiri tokoh inspiratif dari dunia kreatif komunikasi.
Dari lima tokoh dan praktisi tersebut, di antaranya Head Of Planning and Digital Independent thinking in a sea afpersuasive content, Farris Bahamm (Malaysia); Group Head of Digital Entertainment value of social media in Indonesia, Benjamin Tok Tien Eu (Malaysia); Senior Art Director Creative content that empowers people, Nancy Lin (lndonesia); Creative Director Design jbr Good (social impact), Terence Wong (Singapura); serta Executive Creative Director Empowering Indonesia with Technology Entertainment and Design, Mehdi Lamloum (Tunisia).
Kaprodi Ilmu Komunikasi, Muhammad Himawan Sutanto, mengatakan, melalui acara ini mahasiswa bisa mendapatkan banyak manfaat karena akan bertemu langsung dengan banyak praktisi, yang akan melakukan simulasi dengan ahli di bidang public relations, audio visual dan jurnalistik.
“Pemateri ataupun para ahli memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan berasal dari perusahaan multinasional. Hal ini yang nantinya siap dibagikan dan tentang apa saja tantangan dalam menghadapi era industri 4.0,” katanya.
Selain itu, melalui konferensi Katamasa, mahasiswa akan mendapatkan berbagai macam pengalaman dan insight yang menarik tentang dunia komunikasi kreatif.
“Dengan adanya acara ini, para mahasiswa lebih banyak pengalaman dan ilmu nantinya yang akan dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja komunikasi dan mempersiapkan pada era industri 4.0. Saya berharap agar mahasiswa dapat lebih mendalami ilmu komunikasi-nya, karena di luar sana sudah banyak pesaing-pesaingnya,” pungkasnya. (Der/Ulm)