Perangi DBD, Puskesmas Mulyorejo Lakukan Program ini ke Masyarakat

Seksi Bidang Senitarian Puskesmas Mulyorejo, Sigit Wahyudi saat mengunjugi penduduk Bukit Cemara Tidar untuk memeriksa program jumantik. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Jumlah angka penderita Demam Berdarah (DBD) di wilayah kelurahan Bandulan dan Karang Besuki meningkat di tahun 2017.

Salah satunya di RT 2 RW 9 Bukit Cemara Tidar, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun Kota Malang, dalam satu bulan jumlah penderita mencapai 6 orang.

Untuk itu, Puskesmas Mulyorejo turut serta menggandeng FK UB demi mensejahterakan kesehatan masyarakat dari penyakit DBD. Serta menggalakkan program Jumantik.

“Sejak saat itu kami dari pihak Puskesmas mengusulkan untuk membuat program Jumantik ini. Dan ini baru dilaksanakan September 2017 kemarin,” ujar Seksi Bidang Senitarian Puskesmas Mulyorejo, Sigit Wahyudi saat mengunjugi penduduk Bukit Cemara Tidar untuk memeriksa program Jumantik, Selasa (10/4).

Sigit menjelaskan bahwa Jumantik ialah Juru Pemantau Jentik dengan anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti di lingkungannya.

Lebih lanjut, Jumantik ini tekniknya bekerja tanpa obat dan hanya fokus melalui Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN).

“Kalo dulu fogging, sekarang sudah tidak. Karena fogging tidak membunuh jentiknya,” imbuhnya.

Selain itu warga juga menbersihkan bak kamar mandi, dispenser, pot bunga air, tempat minum burung, gentong, belakang kulkas, kolam ikan dan tempat sampah.

“Setiap akhir pekan para warga membersihkan untuk kemudian dilaporkan ke kader. Selanjutnya dari kader ke supervisor yang nantinya akan dilaporkan ke puskesmas bahwa saat ini sudah tidak ada lagi kasus DBD,” pungkasnya. (Der/Ery)