Pengelola Mal Kota Malang Setuju Pengunjung Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin, Ini Alasannya

Salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Pengelola mal di Kota Malang setuju jika muncul kebijakan pengunjung wajib menunjukkan keterangan/kartu vaksin.

Hanya saja sampai hari ini kebijakan yang diberlakukan di DKI Jakarta, belum ada kejelasan dari Pemkot Malang.

Ketua Asosiasi Pengelolaan Pusat Perbelanjaan Indonesia (APBBI) Kota Malang, Suwanto mengatakan belum dapat memastikan kebijakan itu ada atau tidak di wilayah Kota Malang.

Sampai saat ini APPBI mengaku belum mendapat surat resmi dari Pemkot Malang tentang kebijakan tersebut.

“Kita masih belum tahu ya karena kita sendiri belum mendapatkan surat edaran secara resmi dari pemerintah tentang kebijakan yang mewajibkan warga membawa kartu vaksin ketika masuk ke mal atau pusat perbelanjaan,” ujarnya Senin (9/8).

Suwanto menilai, andai kebijakan itu ada, cukup bagus menjadi solusi dibandingkan harus menutup pusat perbelanjaan atau mal selama PPKM Level 4.

“Yang penting mal bisa operasional. Jadi menurut saya itu malah lebih baik daripada ditutup seperti sekarang. Intinya kami ingin supaya ekonomi bisa jalan ya,” tuturnya.

Senada dengan itu, Director Malang Town Square, Fifi Trisjanti mengaku aturan pengunjung mal wajib menunjukkan kartu vaksin sangat bagus dan bisa membantu pemerintah untuk mencapai herd immunity.

“Kita usahakan seperti itu (mewajibkan pengunjung menunjukan kartu vaksin). Kita mendukung pemerintah supaya masyarakat cepat-cepat vaksin,” ujarnya.

“Dengan demikian target percepatan herd immunity bisa tercapai sehingga orang percaya saat masuk ke tempat belanja itu,” sambung Fifi.

Malang Town Square (Matos) yang tergabung dalam Lippo Grup juga berencana menerapkan kebijakan tersebut di seluruh pusat perbelanjaan atau mal.

“Kami akan mengarah kesitu. Jadi semua Lippo akan seperti itu. Saya kira semua mal juga akan seperti itu. Intinya agar mal bisa dipercaya sebagai tempat aman,” terangnya.

Sementara itu, Fifi mengatakan bila di Matos, hampir keseluruhan karyawan dan penjaga toko sudah mengikuti vaksinasi.

“Kira-kira 80 persen yang sudah divaksin. Untuk karyawan sudah 100 persen, sementara tenant belum 100 persen karena ada yang takut dan ada yang sakit. Sekarang kita mengharuskan mereka nguber (kejar) vaksin,” tandasnya.(end)