MALANGVOICE – Pencarian balita 3,5 tahun yang diduga hanyut terbawa arus sungai hingga kini (Kamis 3/2) masih belum membuahkan hasil.
Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Mudji Utomo mengatakan, untuk pencarian balita bernama Rafa Alfarizi, dihari ke-4 melibatkan 5 tim/Search and Rescue Unit (SRU).
”Hari ini ada 5 SRU yang dilibatkan, kemarin hanya 3 SRU,” ucap pria yang akrab disapa Mbah Tomo, Kamis (13/2).
Kelima SRU tersebut, lanjut Mbah Tomo, melakukan pencarian korban dengan menyisir sungai hingga ke Kota Malang.
”Metode pencariannya masih sama dengan hari sebelumnya, hanya saja wilayah ya diperluas hingga ke kawasan perairan di wilayah Kota Malang,” terangnya.
Penyisiran tersebut, tambah Mbah Tomo, untuk SRU 1 melakukan pencarian mulai dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) yakni di Perumahan GPA (Griya Permata Alam), hingga ke Desa Kepuharjo, Karangploso.
Kemudian SRU 2 melakukan penyisiran dan pemantauan mulai dari Kepuharjo hingga ke Desa Jetis, Dau, dan sekitarnya.
Sedangkan Sru 3 bertugas melakukan pencarian mulai dari Desa Banjararum, hingga ke kawasan Araya, Kota Malang. Terakhir, sru 4 dan 5 bergerak mulai dari Araya hingga ke Muharto.
”Sementara masih nihil, petugas masih melakukan pencarian sesuai dengan pos masing-masing,” tegasnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Rafa Alfarizi, balita yang masih berusia 3,5 tahun dikabarkan hilang terseret arus banjir di selokan depan rumah neneknya, pada Senin (10/2) lalu.
Sedangkan, saluran saluran drainase yang ada di Perumahan GPA tersebut, mengarah ke Sungai Bodo, Dusun Ngepeh, Desa Ngijo, Karangploso.
Mendapat informasi tersebut, sekitar 80 personel gabungan dari TNI-Polri, PMI Kabupaten Malang, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), SAR, serta beberapa relawan dan dibantu warga, dikerahkan untuk melakukan pencarian.(Der/Aka)