MALANGVOICE– Peningkatan sumber daya manusia termasuk dalam fokus paslon Nurochman-Heli Suyanto (NH). Cita-cita itu akan dilakukan dengan pembenahan kualitas pendidikan. Sehingga bisa mereaiisasikan salah visi yang diusung Koalisi Wong Mbatu itu. Yakni visi Mbatu SAE, akronim dari madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergi, akomodatif dan ekologis.
Kualitas pendidikan yang prima bagian dari pengejawantahan dari salah satu komponen visi Mbatu SAE, yaitu unggul. Menciptakan generasi muda berkarakter, cerdas dan kompeten. Guna meningkatkan produktivitas dan memenangkan persaingan global. Maka dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh. Hal itu dicirikan dengan individu-individu yangpintar, terampil, inovatif, dan sehat dilandasi dengan karakter pribadi yang peduli, disiplin, santun dan kolaboratif.
Program Nawa Bhakti, ‘Mantra’ bagi Paslon NH Kuasai Panggung Debat Publik Kedua
Menurutnya, Kota Batu memiliki potensi besar menjadi pusat pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk mewujudkan generasi unggul Indonesia. Mengingat, infrastruktur pendidikan di Kota Batu relatif memadai namun perlu optimalisasi kurikulum berbasis karakter. Serta akan mencetak 50 sarjana per desa/kelurahan dan peningkatan insentif tenaga pendidik, peningkatan fungsi UKS dan memperbanyak sekolah adiwiyata. Selanjutnya, meningkatkan muatan-muatan lokal budi pekerti dan spritual dan mengembangkan ruang pintar desa dan pendidikan inklusif.
“Pasangan Nurochman–Heli, sebagai wong Mbatu nyel berjuang meningkatkan SDM, memajukan pendidikan di Kota Batu yang berkarakter kuat untuk membangun watak yang baik dengan cara memupuk mental yang tangguh, menanamkan nilai-nilai kebajikan yang selaras dengan prinsip-prinsip moral dan etika hidup dalam bermasyarkat.l,” ujar Cak Nur, sapaan Nurochman.
Ia mengatakan, perlu penguatan sinergi antara pemangku kebijakan guna menggabungkan antara pendidikan, kebudayaan dan pemenuhan pada perlindungan anak dan perempuan. Menurutnya, kebudayaan sebagai jati diri dalam upaya memperkuat identitas dan karakter daerah. Pengembangan budaya ini bertujuan untuk melestarikan, menghidupkan kembali, dan mengembangkan kekayaan budaya yang ada, sehingga dapat menjadi daya tarik wisata. Untuk itu, pengembangan budaya lokal merupakan salah satu fokus utama misi paslon NH.
Langkah strategi dalam pengembangan budaya lokal ini mencakup beberapa aspek penting yaitu identifikasi dan inventarisasi aspek budaya lokal Kota Batu. Meliputi adat istiadat, seni pertunjukan, kuliner, kerajinan tangan, warisan sejarah yang unik dan otentik sebagai dasar pengembangan budaya lokal yang berdaya saing global dengan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Peningkatan kreativitas dan daya cipta pelaku seni dan budaya Kota Batu dengan tersedianya sarana dan ruang-ruang kreatif serta event tahunan seni dan budaya dalam skala lokal, nasional dan internasional.
“Diikuti pula insentif untuk pegiat budaya, pembangunan Batu Art Preunership sebagai ruang multidisplin. Pendirian SMK Kesenian Kota Batu, peningkatan muatan budaya lokal dalam kurikulum pendidikan, satu desa saru sanggar, Festival Budaya dalam kalender tahunan Pembentukan Perda Kemajuan Kebudayaan, muatan implementasi Perda nomor 1 tahun 2014 tentang pengelolaan pelestarian cagar budaya, fasilitasi HAKI dan budaya,” imbuh dia.
Selanjutnya, pada peningkatan pada kualitas layanan kesehatan. Bakal dilakukan melalui program peningkatan insentif dan kompetensi bidan desa, peningkatan fasilitas kesehatan poskesdes 1 desa 1 dokter. Kemudian, pengembangan fasilitas kesehatan dalam mewujudkan health tourism. Sekaligus pemerataan layanan puskesmas termasuk pelayanan konseling program bidang kesehatan.
“Peningkatan gizi gratis melalui pembagian susu gratis untuk anak-anak sekolah. Seperti program pemerintahan Prabowo. Optimalisasi Pozting mengatasi stunting, pemeriksaan kesehatan gratis sudah kami lakukan. Perlindungan sosial untuk 17 ribu lansia,” imbuh Cak Nur.(Der)
