MALANGVOICE – Calon penumpang angkot di RSSA Kota Malang berangsur-angsur dibawa relawan gabungan dari berbagai pihak menuju depan Stasiun Kota Baru Malang, Selasa (26/9).
Mereka diangkut menggunakan mobil Dishub dan Satpol PP serta bus dari Polres Malang Kota. Salah satu penumpang, Rahayu, mengaku sangat menyayangkan aksi mogok sopir angkot hari ini. Pasalnya, aktivitas warga yang tidak memiliki kendaraan umum sangat terganggu.
“Kalau gini ya repot,” kata warga Pakis, Kabupaten Malang.
Ia menuju RS Saiful Anwar untuk mengambil obat. Padahal, pagi tadi dirinya naik angkot dan tidak ada masalah. Akan tetapi saat pulang ia malah kaget karena tidak ada angkot sama sekali yang mau mengangkut penumpang.
Dengan kondisi itu, Rahayu sempat ingin naik ojek di sekitar rumah sakit. Namun, ibu rumah tangga itu terkejut karena harga yang ditawarkan sangat mahal. “Ke rumah bisa sampai Rp 50 ribu. Paling bisa ditawar cuma Rp 10 ribu aja, gak mau saya,” ujarnya.
Karena itu ia bersama penumpang lain rela sedikit lebih lama menunggu jemputan dari relawan untuk diantar pulang.
Seperti diketahui, ratusan sopir angkot dan taksi konvensional melakukan aksi mogok massal di depan Balai Kota Malang. Mereka memarkir kendaraan sejak pukul 08.00 WIB. Aksi tersebut merupakan buntut dari protes adanya angkutan berbasis online.(Der/Yei)