Pemkab Malang Tegaskan Tidak Perlu Impor Beras

Ilustrasi stok beras di Bulog.

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menegaskan sampai saat tidak memerlukan pasokan beras impor. Hal itu lantaran stok beras di Kabupaten Malang sejauh ini masih terpenuhi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid mengatakan, saat ini stok beras di Kabupaten Malang mengalami surplus.

“Sebenarnya kami tidak dalam posisi menjawab dan mengomentari perihal adanya wacana kebijakan impor, tetapi kemampuan kami sejauh ini sudah surplus,” ucapnya.

Akan tetapi, lanjut Nasri, Pemkab Malang saat ini menjadi salah satu wilayah pemasok sumber pangan dari Jawa Timur (Jatim), dan beras produksi Kabupaten Malang juga memasok ke luar provinsi, salah satunya ke Jakarta.

“Sebenarnya, produksi beras di Kabupaten Malang saya rasa sudah cukup. Kalau sudah cukup berarti bisa memakai produksi sendiri,” jelasnya.

Menurut Nasri, surplusnya beras di Kabupaten Malang ini membuat pasokan pangan akan terpenuhi hingga beberapa bulan ke depan, bahkan stok komoditi beras kategori aman hingga Lebaran Idul Fitri tahun 2021 ini.

“Insya Allah tidak memerlukan beras dari luar (impor), karena kita masih ada cadangan. Kalau rata-rat per orang makan (membutuhkan beras, red) 90 kilogram per tahun, kita sudah memenuhinya,” terangnya.

Untuk itu, tambah Nasri, dirinya berharap pemerintah lebih mengutamakan produk beras lokal yang saat ini diketahui telah mengalami surplus, ketimbang menerapkan kebijakan impor.

“Jika di neraca pangan sudah surplus, maka kami menginginkan agar produk lokal ini harus diutamakan, didahulukan untuk diserap dari pada impor,” tukasnya.(der)