Pemkab Malang Bangun Rumah Sementara Bagi Warga Terdampak Gempa

Bupati Malang HM Sanusi saat menemui Saifuddin (Kanan) salah satu putra Gimah. (Toski D)

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bakal melakukan pembangunan rumah bagi warga yang terdampak gempa bermagnitudo 6,1 pada Sabtu (10/4) lalu.

Pembangunan rumah tersebut berupa rumah sementara yang layak huni, agar masyarakat bisa segera menempati rumah masing-masing sehingga tidak terus tinggal di pengungsian.

“Sekarang Pak Sekda sedang merancang rumah sementara layak huni. Cuma bukan rumah gedong, jadi rumah klenengan yang bisa digunakan,” ucap Bupati Malang H.M Sanusi, saat meninjau penampungan di Desa Jogomulyan, Tirtoyudo, Selasa (13/4).

Menurut Sanusi, rumah sementara tersebut nantinya akan memiliki ukuran 6×8 meter yang di dalamnya sudah tersedia kamar mandi dan dapur.

“Rumah itu hanya sementara, karena untuk mencari rumah sewa cukup sulit. Rumah sementara itu akan mulai dikerjakan besok. Insyaallah 10 hari sudah selesai,” jelasnya.

Untuk anggaran pembangunan rumah sementara tersebut, lanjut Sanusi, akan diambilkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) karena sesuai perhitungan masih cukup untuk membangun rumah sementara.

“Pembangunan rumah sementara itu dari anggaran BTT. Jika tidak cukup, diambilkan bantuan dari BNPB. Jadi rumah yang rusak berat akan dibantu Rp 50 juta, dan jika dihitung itu cukup untuk membangun rumah sementara,” terangnya.

Pembangunan itu, tambah Sanusi, sesuai dengan keinginan Kepala BNPB Pusat Doni Monardo, agar tidak menimbulkan klaster penyebaran covid-19 saat berada di tenda pengungsian.

“Jadi untuk daerah yang sulit cari kontrakan rumah akan segera dibangunkan rumah sementara. Intinya itu rumah layak huni, karena sudah rumah standar nasional. Kalau masyarakat tidak mengubah ya tidak apa-apa ditempati seterusnya,” tukasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang berhasil dihimpun di Posko Desa Jogomulyan, Tirtoyudo, yang terdampak gempa bermagnitudo 6,1 tersebut sebanyak 227 rumah warga dari 408 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 1271.

Dari jumlah jiwa tersebut, ada satu korban jiwa yang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan, dan sempat di rawat di RSUD Kanjuruhan. Korban diketahui bernama Gimah (93) warga dusun Sumbermanggis, Rt/Rw 01, dan pihak keluarga telah mendapat santunan dari Pemkab Malang.(end)