Pembangunan Rumah Terdampak Banjir Bandang Mangkrak Dua Pekan, Ini Sebabnya

Sugeng Mulyono menata bata ringan untuk pembangunan rumah barunya setelah hunian sebelumnya ambruk disapu arus banjir bandang pada 4 November lalu. (istimewa)

MALANGVOICE – Sugeng Mulyono terlihat sibuk mengangkut bata ringan berwarna putih. Ia menatanya di dekat lokasi pengerjaan pendirian rumah barunya seluas 31,5 meter persegi. Dulu luasnya sekitar 27 meter persegi.

Rumah yang dibangunnya berada di lahan rumah sebelumnya yang hanyut terseret arus banjir bandang di Desa Bulukerto, Desa Bumiaji, Kota Batu pada 4 November lalu. Di rumah yang sedang dibangunny itu, Sugeng tinggal seorang diri.

“Lokasinya mundur enam meter dari tepi sungai sesuai permintaan pemerintah. Sebelumnya hanya berjarak tiga meter,” kata Agus saat dikunjungi di lokasi pembangunan rumahnya di RT 3 RW 3 Dusun Sambong Lor, Desa Bulukerto (Senin, 13/12).

Material bangunan seperti bata ringan, kayu, semen dan lainnya telah diterima sekitar dua pekan setelah kejadian bencana. Dan pembangunan awal dimulai sejak 18 November. Namun di akhir bulan November, Sugeng kelimpungan karena tak ada tenaga tukang yang mengerjakan.

Sehingga proses pembangunannya sempat mangkrak hingga pekan kedua bulan Desember. Padahal dia telah mengeluarkan uang pribadi senilai Rp 120 ribu untuk satu orang tukang dan dua orang kuli yang dibayar masing-masing Rp 100 ribu per hari.

“Pokoknya setelah ngerjakan pondasi, tukang sama kulinya sempat berhenti. Karena katanya masih ada kerjaan di tempat lainnya. Kadang-kadang ya kesini,” ujar dia.

Karena itulah pengerjaan rumah baru milik Sugeng sempat terhenti. Ia pun kelimpungan apalagi bahan berupa semen akan cepat rusak jika tak segera dipakai. “Ya bingung juga. Saya sempat khawatir kira-kira bisa jadi apa tidak. Apalagi semen akan mengeras kalau kelamaan dibiarkan,” ucap dia.

Keraguan untuk mendirikan rumah barunya pun terjawab ketika salah satu LSM Penjara Kota Batu menawarkan bantuan tenaga. LSM itu mengirimkan sekitar 37 anggotanya yang diperbantukan untuk pembangunan rumah bagi 5 KK yang terdampak banjir.

Koordinator LSM Penjara Kota Batu, Lutfi berinisiatif memberikan bantuan karena merasa prihatin. Apalagi rumah yang layak huni menjadi kebutuhan bagi mereka. Sedangkan pengerjaannya sempat mangkrak karena kadangkala tukang mengerjakan di lokasi lain. Kondisi seperti ini tidak hanya dirasakan Sugeng saja, namun warga lainnya yang rumahnya rusak tersapu banjir.

“Makanya mengerahkan anggota kami. Terlebih anggota kami ada yang memiliki keahlian pertukangan,” kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan tenaga setiap pekan di hari Minggu. Sehingga bisa meringankan beban warga terdampak agar rumahnya bisa segera ditempati. Dari informasi yang dihimpunnya dari warga, mangkraknya bangunan selama dua pekan.

“Kasihan lah, kalau tidak segera dibangun bahan semennya bisa rusak. Saya tanya warga molornya pengerjaan karena tukangnya mengerjakan di proyek lain. Makanya kami ikut turun membantu,” seru dia.(der)