Pelaku Carok Tewas di RSUD Kepanjen, Yadi dan Maryono Diamankan di Polres Malang

Iptu Sutiyo (Tika)

MALANGVOICE – Gisan (55), pelaku carok di Desa Sekarbanyu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Jumat (24/2) malam.

Gisan menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat intensif di RSUD Kanjuruhan selama lima hari, sejak Minggu (19/2).

Gisan menjadi salah satu pelaku carok yang melibatkan tiga orang lainnya. Dia menderita luka paling parah, sementara anaknya, Sugeng juga dirawat di RSUD Kanjuruhan.

Dua pelaku lainnya, Yadi dan Maryono tidak menderita luka serius. Saat ini dia diamankan di Polres Malang.

“Sekarang ada di Polres Malang, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Azi Pratas Guspitu kepada MVoice, Minggu (26/2).

Sementara itu, Kanit IV Polres Malang, Iptu Sutiyo, menjelaskan, pasca dinyatakan meninggal sekitar pukul 18.00, jenazah Gisan segera dibawa ke RSSA Malang.

“Langsung diotopsi saat itu juga sekitar pukul 23.00. Baru selesai Sabtu (25/2) sekitar pukul 04.00,” kata laki-laki yang akrab disapa Abah ini kepada MVoice.

Abah menegaskan akibat tewasnya Gisan, status Yadi dan Maryono langsung ditetapkan sebagai tersangka.

“Y dan M langsung ditetapkan menjadi tersangka,” ungkap dia.

Carok ini bermula ketika ada kontes miniatur truk di Balai Desa Sekarbanyu, Sumawe. Gisan yang saat itu sebagai tenaga keamanan, merasa tersinggung karena dipandangi oleh Yadi yang merupakan peserta kontes.

Tidak terima, Gisan mendatangi Yadi dan terlibat cek cok, dan berlanjut pada aksi saling tampar antara keduanya. Emosi keduanya untuk sesaat bisa diredam oleh Kepala Desa Sekarbanyu, Suwaji.

Namun ketika pulang kerumahnya, Gisan diprovokasi oleh anaknya sendiri, Sugeng untuk menantang Yadi.

Kembali terbakar amarahnya, bapak beranak ini mendatangi rumah Yadi, beruntung Yadi saat itu tidak dirumahnya.

Gisan pun kembali dinasehati oleh Suwaji agar tidak meneruskan niatnya menantang duel Yadi, dan menuruti anjuran kadesnya.

Sesampai di rumah, kembali Sugeng membakar emosi bapaknya agar kembali mendatangi Yadi, Gisan pun tersulut emosinya, balik lagi ke rumah Yadi bersama Sugeng.

Mengetahui gelagat kurang baik , Yadi sudah bersiap sedia dengan segala kemungkinan, ditemani saudaranya, Maryono, Yadi menunggu Gisan.

Pukul 18.30 WIB, Gisan dan sugeng datang dirumah Yadi, tanpa banyak omong, empat orang kemudian terlibat baku sabet senjata tajam.

Akibatnya Gisan menderita luka parah di wajah dan kepala, dan meninggal di RSUD Kanjuruhan, sedangkan anaknya Sugeng juga mendapat luka ditangan dan pungung, sampai saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan.