MALANGVOICE-Kelompok 130 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar sosalisasi dan pelatihan membuatabon ikan mujair, yang merupakan rangkaian program kerja Divisi Ekonomi dan Kewirausahaan KKN 130 yang bertajuk ‘Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Cerdas, Mandiri dan Berakhlak Mulia’.
Acara digelar di Balai Desa Kromengan, dihadiri 40 orang yang terdiri dari ibu-ibu kader PKK dan Posyandu Desa Kromengan, Kabupaten Malang.
Binti Sri Wahyuni, anggota Divisi Ekonomi dan Kewirausahaan, menjelaskan, pelatihan itu merupakan bentuk apresiasi atas potensi pangan ikan mujair yang ada di Kromengan. Produk abon mujair merupakan terobosan baru dari kelompok KKN 130 UMM untuk membuat ikon desa dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Desa Kromengan memiliki bendungan yang kaya akan mujair, dan bisa dikembangkan untuk membuat produk yang lebih ekonomis,” tutur mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UMM itu.
Mahasiswi asal Tulungagung itu juga mengatakan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat abon mujair mudah didapat, yakni bumbu dapur,seperti bawang merah, bawang putih, cabai dan lain sebagainya.
Pembuatan abon yang menggunakan bahan alami dan tanpa bahan pengawet juga menambah kualitas produk. Cara pembuatan ikan mujair juga tidak rumit. Proses pertama dengan mengukus ikan hingga lunak, memasak bumbu hingga meresap, mencampurkan ikan dan memasak semua bumbu hingga kadar airnya hilang, agar abon dapat bertahan lama, sehingga warga tidak perlu repot dalam pengemasan karena hanya membutuhkan kemasan yang tertutup.
Ketua Pelaksana, Afwan Syafrizal, mengatakan, pelatihan membuat abon itu merupakan salah satu dari porgram divisinya, yang bertugas menstimulus masyakarat dalam peningkatkan ekonomi dan kreatifitas bidang kewirausahaan.
Pelatihan itu berangkat dari potensi ikan mujair yang melimpah di Desa Kromengan, khususnya Dusun Balokan dan sebagian besar warganya membudidayakan ikan mujair. Namun, pemanfaatan ikan mujair selama ini hanya sampai pada tingkat konsumsi individu dan diolah seadannya,sehingga mengurangi nilai dari ikan mujair itu sendiri.
Pelatihan itu melibatka ibu-ibu Kader PKK dan Posyandu Desa Kromengan. Proses pengolahan dan pengemasan yang membutuhkan ketelatenan, merupakan alasan target pelatihan adalah ibu rumah tangga.
Mahasiswa asal Malang itu berharap, produk abon ikan mujair bisa menjadi produk unggulan dan dapat meningkatkan pendapatan warga. Ia optimis produk abon mujair ini dapat diterima bukan hanya oleh peserta, tapi masyarakat Desa Kromengan secara keseluruhan.
“Tanggapan positif dari peserta membuat kami yakin, bahkan kami juga izin dari staf Poskesdes untuk menyebarluaskan produk, karena bahannya yang aman,” tutupnya.