Pasutri Asal Bareng Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Tinggalkan Seorang Anak

Kondisi korban Tragedi Kanjuruhan. (istimewa)

MALANGVOICE – Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam memakan ratusan korban jiwa. Peristiwa tragis ini terjadi setelah Arema FC dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan.

Ribuan suporter lantas turun dalam lapangan untuk meluapkan kekecewaan karena tim kesayangannya takluk dari tim rival.

Salah satu korban dari insiden ini adalah sepasang pasutri asal Kota Malang, yakni Muhammad Yulianto (40) dan Devi Ratna Sari (30) asal Jalan Bareng Raya, Klojen. Keduanya termasuk menjadi daftar korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Telan 174 Nyawa Melayang, Satu Korban Asal Kota Batu

Pasutri itu menonton laga derbi Jatim bersama satu anaknya berumur 11 tahun. Kerabat korban, Doni (43) mengetahui langsung kejadian nahas tersebut.

“Setelah selesai pertandingan, anaknya menghampiri saya. Dia menunjuk ke arah lapangan, katanya orang tuanya turun ke lapangan,” kata Doni kepada wartawan, Ahad (2/10).

Setelah itu, Doni pun mengapit anak dari kakaknya itu di tribun bersama anak kandungnya sendiri.

Sebab, suasana makin kacau. Di lapangan sudah terlihat asap gas air mata. Fokus Doni hanya untuk menyelematkan dua anak itu.

“Waktu ramai itu banyak gas air mata justru di tribun. Awalnya memabg lapangan. Saat pecah kami fokus anak sendiri, saya pikir aman anaknya sama saya,” ujarnya.

Berselang kemudian, Doni ikut mencari keberadaan Yulianto dan Devi.

Beruntung keduanya ditemukan, namun dalam keadaan tidak sadar. Mereka akhirnya dirujuk ke RS Teja Husada. Akan tetapi nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Terkini, kedua korban itu sudah dimakamkan di satu liang lahat TPU Mergan pada Ahad (2/10) pagi tadi.(der)