MALANGVOICE– Kemerdekaan Republik Indonesia tidak jatuh gratis dari langit. Melainkan kedaulatan yang didapat itu berasal dari kristalisasi keringat kaum tertindas.
Pernyataan Bung Karno itu dikutip Sekretaris DPC PDIP Batu, Saifudin Zuhri untuk menyalakan semangat para kader-kadernya dalam memenangkan paslon nomor 3, Kris Dayanti-Kresna Dewanata Prosakh (KriDa) pada Pilkada Batu 2024.
Paslon KriDa diusung koalisi PDIP dan NasDem, serta didukung sembilan partai non parlemen. Antaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani (Hanura), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Buruh, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Umat dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Ini Pesan Kapolresta Malang Kota Kombes Nanang kepada Personel
“Energi yang kita miliki pasti lebih banyak, karena ada 11 parpol, 2 parpol pengusung dibantu 9 parpol non parlemen. Menjadikan suntikan semangat baru memenangkan paslon KriDa,” seru Fudin dihadapan para relawan yang mengikuti kegiatan kampanye Pilkada 2024 di Desa Junrejo, Junrejo, Kota Batu.
Ia mengajak seluruh relawan tetap solid serta tak lelah berjuang door to door memenangkan paslon KriDa. Menurutnya, paslon KriDa bisa meraih kemenangan jika seluruh relawan bersama komponen masyarakat lainnya keluar keringat dan bergotong royong.
“Tanpa mengeluarkan keringat, sulit mewujudkan kemenangan. Kalau kita ingin makmur dan wisata Kota Batu mendunia, maka KriDa harus jadi wali kota-wakil wali kota,” ucap Fudin.
BSOW 2024, Geliat Agribisnis Tanaman Anggrek di Indonesia Dimulai dari Kota Batu
Latar belakang Kris Dayanti dan Kresna Dewanata yang sama-sama pernah duduk di kursi DPR RI memberi nilai lebih. Keduanya sama-sama tahu seluk beluk Kota Batu. Dengan pengalaman yang dimilikinya itu tentu tak sulit untuk mewujudkan sektor pariwisata di Kota Batu bersinar di kancah mancanegara. Karena keduanya memiliki jejaring yang kuat di level global.
“Seperti Mas Dewa yang pernah duduk di Komisi I DPR RI, mitra kerja samanya dengan luar negeri. Maka sangat mudah mewujudkan wisata mendunia dan membentuk jaringan sister city dengan beberapa kota besar di luar negeri, seperti dengan Stockholm di Swedia,” urainya.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Batu, Kresna Dewanata Prosakh memanfaatkan momen pertemuan bersama masyarakat untuk memaparkan program-program unggulannya. Mulai dari pengembangan SDM, penguatan jaringan internasional, dan kesinambungan pembangunan infrastruktur kota. Dirinya bersama KD terus akan berfokus menyapa masyarakat dan mendengar keluhan masyarakat secara langsung.
Dewa mengatakan, peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan saat Kota Batu menjadi destinasi wisata internasional. Tujuan itu bukan hal yang mustahil karena memiliki sumber daya luar biasa yang mampu menarik 10 juta wisatawan setiap tahunnya. Meski begitu, masih didominasi oleh wisatawan domestik bukan wisatawan mancanegara.
“Untuk naik kelas menjadi destinasi wisata internasional maka perlu menyiapkan segala sumber daya dan regulasi lebih memadai. Serta harus berani tampil karena Kota Batu akan jadi etalase wisata Indonesia di kancah internasional,” papar Dewa.
Ia mengatakan, akan mengintegrasikan sektor-sektor unggulan Kota Batu. Mulai dari pertanian, pariwisata, peternakan dan UMKM. Sehingga dapat mewujudkan international tourism terlebih KD menjadi brand ambassador Kota Batu.
“Wisatawan mancanegara takjub melihat Kota Batu. Ini titik tertinggi di Malang Raya karena orang ke Malang pasti prioritas kunjungannya ke Batu. Maka jangan sampai kekompakan ini kendor, komitmen kita bersama memenangkan KriDa untuk Batu mendunia,” pungkas Dewa.(der)