One Student One Program, Cara SMK Tunas Bangsa Sukseskan Program Inklusi

Salah seorang siswa ABK mengerjakan tugas IT.
Salah seorang siswa ABK mengerjakan tugas IT.

MALANGVOICE – Sejak 2013, SMK Tunas Bangsa terapkan program inklusi. Tentu saja, sekolah harus menyesuaikan kurikulum pengajaran untuk siswa ABK. Harapannya siswa ABK juga bisa memenuhi tujuan pembelajaran.

Selain mengikuti kegiatan pembelajaran bersama siswa reguler, SMK Tunas Bangsa terapkan One Program One Student.

Guru Pendamping Khusus, Nanik Wilujeng, mengatakan, program ini merupakan program pembinaan yang difokuskan pada kompetensi dan minat siswa.

“Setiap orang punya kelebihan dan potensi. Pada ABK, kami tidak melihat kekurangannya, tapi kelebihan apa yang dia punya,” katanya.

Ruangan siswa ABK menghabiskan waktu luang.
Ruangan siswa ABK menghabiskan waktu luang.

Memang, ABK tidak mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan durasi yang sama. Hanya beberapa pelajaran saja diikuti di kelas, selanjutnya mereka menghabiskan waktu luang di ruang khusus. Di ruangan itu, mereka bersama GPK akan beraktivitas sesuai minat mereka, seperti jaringan komputer, ada yang menggambar, membuat animasi, dan sebagainya.

“Yang suka main musik, ya kita arahkan kesana bermain musik ya,” tutupnya.

Wakil kepala sekolah, Endah Sri Wahyuni SPd mengatakan, sekolah selalu menekankan pada siswa lainnya, khususnya siswa reguler, agar mampu menerima dan bergaul tanpa membeda-bedakan teman.

“Kami memang beri pengertian mereka, bahwa teman mereka punya kondisi yang berbeda. Harus menyayangi dan peduli. Dilarang membully. Yang membully juga ada sanksinya. Syukurlah sejauh ini tidak ada. Mereka semua peduli dan memahami kok,” tutupnya.