Omicron di Kabupaten Malang Bertambah? Dinkes Masih Tunggu Hasil Sample WGS

Kadinkes Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo. (Istimewa).
Kadinkes Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo. (Istimewa).

MALANGVOICE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang hingga saat ini masih menunggu hasil whole genome sequencing (WGS) dua orang yang diketahui kontak erat dengan pasien Covid-19 varian Omicron.

“Kami (Dinkes) telah mengirimkan WGS dua orang itu, yakni orang tua pasien yang berinisial Y, dan putra pasien berinisial L. Kami masih menunggu hasilnya dari Lab di Rumah Sakit Unair Surabaya,” tegas Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, Rabu (19/1).

Menurut Arbani, pasien terpapar varian Omicron yang berinisial L tersebut diketahui terpapar dari suaminya yang sering keluar kota.

Selain Ibu dan anak L, Dinkes Kabupaten Malang juga mengirimkan dua sample WGS warga lain yang merupakan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen.

Baca juga: Karyawan Positif Omicron, BRI Martadinata Kota Malang Tetap Jamin Keselamatan dan Keamanan Nasabah

“Selain Y dan putra L, kami juga mengirimkan sample dua orang yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Kanjuruhan. Mereka punya riwayat perjalanan dari luar negeri. Tapi kami belum bisa menyebut asal kedua pasien ini,” jelasnya.

Dengan begitu, lanjut Arbani, Dinkes Kabupaten Malang, saat ini telah mengirimkan lima sample WGS ke Rumah Sakit Unair Surabaya untuk memastikan kelima warga itu terinfeksi Covid-19 varian Omicron atau bukan.

“Lima sample WGS itu yang sudah keluar hanya satu orang dan hasilnya negatif Covid-19 varian Omicron. Yang lainnya (empat) masih menunggu hasilnya,” tegasnya.

Sebagai informasi, pasien terpapar Omicron tersebut, berdomisili di Kota Malang, dan banyak menghabiskan waktu di Desa Banjararum, Singosari.

Dengan ditemukannya varian Omicron tersebut, membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Banjararum, Kecamatan Singosari berlakukan PPKM mikro berbasis RT.(end)