MALANGVOICE – Iklim investasi di Kota Batu menunjukkan trend positif di tahun 2021. Meski dikungkung pandemi, nilai investasi mencatatkan yang tertinggi dalam kurun waktu empat tahun terkahir.
Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP-Naker), mencatat nilai investasi di tahun kemarin tembus hingga Rp 3,3 triliun.
Investasi yang masuk ke Kota Batu selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2018 lalu tembus Rp 393,7 miliar. Kemudian pada tahun 2019 tembus Rp 1,9 trilliun dari target Rp 450 miliar.
“Tahun 2020 mencapai Rp 1 trilliun dan tahun 2021 kemarin tembus Rp 3,3 trilliun. Setiap tahunnya meningkat dan melampaui target,” imbuh Kabid Perencanaan dan Iklim Modal DPMPTSP-Naker Kota Batu, Bambang Supriyanto.
Sementara itu, pada tahun 2022 ini, pihaknya menargetkan nilai investasi mampu melampaui target yang dicanangkan sebesar Rp 450 miliar. Bambang menilai, tingginya nilai investasi dirasa sangat penting guna mendorong dan memulihkan pertumbuhan ekonomi.
“Pada tahun ini kami tetap mematok target investasi yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 450 miliar. Meski begitu, kami berharap angkanya bisa kembali melampaui target,” ujarnya.
Dia membeberkan, dari angka investasi yang masuk pada tahun 2021 kemarin sebesar Rp 3,3 trilliun tersebut terdiri dari dua kategori, meliputi IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil) seperti perdagangan dan jasa, tanaman pangan, penginapan dan tempat makan kecil dan lainnya. Lalu dari non IUMK meliputi sektor pariwisata terdiri dari perhotelan, tempat wisata, restoran, kafe dan lainnya.
“Untuk Non IUMK penyumbang investasi yang terbesar mencapai 90 persen. Selain dua kategori itu, investasi yang masuk ke Kota Batu juga dikarenakan sejumlah faktor. Salah satunya adalah iklim bisnis yang subur,” katanya.
Agar investor mau menanamkan investasinya di Kota Batu. Pihaknya saat ini telah menyiapkan payung hukum. Payung hukum tersebut untuk memastikan keamanan investor. Begitu juga bagi mayarakat Kota Batu agar tidak menjadi penonton di rumahnya sendiri.
“Kami telah menyiapkan Raperda Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang masuk dalam Propemperda 2022. Saat ini telah kami rancang dan menunggu pembahasan. Nantinya Perda tersebut memiliki fungsi untuk menjamin keamanan investor,” ujar dia.
Pihaknya juga menekankan, bahwa investasi yang harus masuk ke Kota Batu tidak hanya investasi fisik seperti membangun hotel. Tapi juga investasi permodalan maupun pemasaran di sektor pertanian dan UMKM. “Untuk memudahkan investasi di Kota Batu. Tahun ini kami memastikan akan memiliki Mall Pelayanan Publik (MPP) di Gedung B Balai Kota Among Tani untuk memaksimalkan pelayanan seperti DPMPTSP-TK, Bapenda dan Dispendukcapil,” beber dia.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto sangat mendukung peningkatan investasi yang masuk ke Kota Batu. Tujuannya agar merangsang pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga Kota Batu.
“Tahun ini untuk mendukung investasi dan memastikan masyarakat Kota Batu dan investor terlindungi dari investasi yang masuk. DPRD akan membahas Perda Ketenaga Kerjaan,” ucap dia.
Melalui perda usulan DPRD itu, akan ada payung hukum yang harus dipatuhi, baik oleh pemerintah maupun investor seperti peningkatan SDM hingga memprioritaskan warga Kota Batu sebagai bagian perusahaan tersebut.
Dengan kebijakan tersebut, lanjut Ludi, investor akan mendapatkan profit, terbuka peluang kerja bagi warga, dan PAD dari pajak untuk Pemda meningkat. Sehingga visi Desa Berdaya Kota Berjaya akan terwujud.
“Payung hukum itu wujud komitmen bersama, maka tidak akan perselisihan, kecurigaan dan saling menghambat untuk pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat antara investor dan masyarakat,” ucapnya.(der)