NIK Warga Kota Malang Terpakai di Jakarta, Batal Divaksin

Fia Nataprawira membonceng adiknya Refankka yang gagal di Vaksin, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Salah satu peserta batal mengikuti vaksinasi Drive Thru yang digelar Polresta Malang di stadion Gajayana, Kota Malang, lantaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) telah terdaftar menerima vaksinasi dosis satu dan dua di daerah lain.

Peserta itu bernama Refankka (15) warga Malang yang berangkat bersama dengan kakak-nya, Fia Nataprawira untuk mengikuti vaksinasi Drive Thru, Rabu (6/10).

Menurut keterangan Fia, saat melakukan pendaftaran vaksinasi, diketahui NIK milik adiknya telah terdata menerima vaksinasi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

“Itu NIK-nya sudah terdaftar vaksin dua kali. Padahal belum sama sekali dia. Kan masih di bawah 17 tahun, baru ini. Terdaftarnya di Pancoran sana. Kita aja belum pernah ke sana,” ujarnya, Rabu (6/10).

Karena NIK milik adiknya sudah terdata menerima (vaksin) sehingga yang mengikuti vaksinasi Drive Thru hanya Fia. Ia pun mengaku kecewa karena adiknya tidak bisa mengikuti vaksinasi saat itu.

“Kecewa, iya. Gimana lagi orang gak bisa. Kita sudah dari jam 9 kurang tadi. Katanya suruh tanyain ke Dispendukcapil dulu, kenapa kok bisa ke pakai vaksin dua kali,” tutur Fia.

Saat dikonfrimasi secara terpisah terkait permasalahan NIK tersebut melalui WhatsApp, Kepala Dispendukcapil Kota Malang, Eny Hari Sutiarni mengatakan jika ada permasalahan pada NIK saat akan mendaftar vaksin bisa segera menghubungi call center 119 sebagai tindaklanjutnya.

“Sesuai arahan bapak Dirjen, bisa langsung ke hotline 119 untuk segera ditindaklanjuti dan dikawal hingga selesai,” ucap dia.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto yang mengetahui permasalahan tersebut langsung berencana untuk mengomunikasikan langsung ke wilayah terkait.

“Nanti kita cek komunikasi dengan jajaran Polres Metro Jakarta Selatan untuk ditelusuri. Kan kasian mereka yang belum vaksin tapi NIK sudah terpakai,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Buher itu, juga mengatakan sudah mengalami kasus serupa beberapa kali dan telah dilakukan klarifikasi di wilayah terkait.

“Di kota malang dua kasus kemarin di poliklinik itu NIK sudah dipakai di Blitar sehingga yg bersangkutan tidak bisa. Jadi kita hubungi Blitar kita klarifikasikan ternyata salah input dari operatornya,” kata dia.

Meski begitu, Buher menambahkan jika permasalahan tersebut hanya karena kesalahan saat penginputan NIK maka warga tersebut masih bisa menjalani vaksinasi.

“Masih berpeluang divaksin. Kita lihat dulu bisa berubah. Apa memang sengaja yg bersangkutan mengambil data org lain atau ini kesalahan input data. Nanti kita komunikasikan,” tandasnya.(end)