NasDem Diprediksi Jadi Poros Tengah di Pilkada Kabupaten Malang

Logo Partai Nasdem

MALANGVOICE – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020, berbagai Partai Politik telah menentukan sikapnya, bahkan sudah ada yang telah mengumumkan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Malang mendatang.

Tampak Parpol besar, salah satunya Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan telah menurunkan rekomendasi pada petahana Bupati Malang HM Sanusi, berpasangan dengan Didik Gatot Subroto untuk calon Wakil Bupati Malang.

Dengan begitu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sama-sama memiliki 12 kursi dengan PDI Perjuangan di legislatif Kabupaten Malang, mengklaim akan head to head dengan partai berlogo kepala banteng moncong putih tersebut.

Kedua partai besar tersebut, saat ini terus berupaya melakukan pendekatan dengan melakukan komunikasi politik dengan partai menengah. Diantaranya yakni Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Sebab, arah politik partai menengah tersebut digadang-gadang dapat pendongkrak suara partai dominan dalam Pilkada Kabupaten Malang mendatang.

Akan tetapi, dengan modal yang hampir sama yakni 7 kursi di parlemen, dua partai ini bisa menjadi pendongkrak atau justru kuda hitam (poros tengah) diantara PDIP dan PKB.

Menanggapi kemungkinan adanya poros tengah tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Amarta Faza, tidak menampik jika akan adanya poros tengah tersebut.

“Kami (Nasdem) sudah melakukan komunikasi politik yang dalam dengan parpol lain, salah satunya dengan Gerindra. Kami 7 kursi, Gerindra juga 7 kursi, jadi ada 14 kursi yang memungkinkan untuk berangkat atau poros tengah di kontestasi pilkada. Tapi, kembali lagi, itu semua menjadi tanahnya DPP,” ucap pria yang juga sebagai Ketua fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Malang, saat dihubungi, Kamis (12/3).

Menurut Faza, selain mematangkan poros tengah, NasDem saat ini juga terus mengintenskan komunikasi politik dengan PDIP maupun PKB.

“Saat ini kami masih membuka semua peluang, bahkan pintu koalisi pun masih terbuka lebar,” tegasnya.

Namun, lanjut Faza, NasDem sendiri, saat ini masih belum menentukan arah, dan telah menjalan komunikasi politik lebih dalam lagi, baik pada PDI Perjuangan, PKB, dan partai-partai lainnya.

“Untuk saat ini dua-duanya memungkinkan, kalau bertemu dengan partai besar pasti lebih mudah untuk memenuhi kuota 10 kursi itu, tapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa posisi Nasdem di fraksi saat ini terdiri dari beberapa partai yaitu PPP dengan 2 kursi dan Demokrat dengan 1 kursi,” tukasnya.(Der/Aka)