Moratorium Mall, APPBI: Jangan Membabi Buta

Suasana di food court salah satu mall di Malang

MALANGVOICE – Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pimpinan dan anggota DPRD kota di seluruh Indonesia menolak pembangunan pusat belanja atau mall yang diusulkan wali kota karena keberadaan pusat belanja modern itu selalu mengorbankan daerah hijau yang ada di kota-kota.

Ketua Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang, Fifie Trisjantie, mengatakan, kebijakan tersebut sejatinya menguntungkan mall yang sudah ada karena mengurangi tingkat persaingan. Hanya saja, kebijakan tersebut tidak disamaratakan di semua daerah.

“Say lihat kebijakan beliau (Jusuf Kalla) tidak membabi buta. Mungkin maksudnya khusus di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya,” kata Fifie.

Fifie menjelaskan, keberadaan mall bisa menjadi alternatif wisata belanja. Apalagi di Kota Malang, tidak ada objek wisata alam seperti halnya di Batu maupun Kabupaten Malang.

“Kalau nggak ada mall, lalu wisatawan mau belanja kemana. Lagi pula di Malang, pusat belanja masih sekelas plaza, belum mall,” imbuh dia.

Perempuan berkulit putih ini melanjutkan, di Kota Malang potensi untuk penambahan mall sendiri masih ada. Pertimbangan ini dilihat dari jumlah penduduk dan juga animo belanja dari pendatang luar kota saat liburan.

“Bisalah nambah satu lagi. Kan tidak harus di tengah Kota Malang, bisa agak ke pinggir untuk memecah keramaian. Selain itu di kabupaten Malang juga masih bisa karena belum ada mall,” urai dia.

Menurut Fifie, jika kebijakan tersebut dipukul rata, maka bisa jadi memperlambat perekonomian. Pasalnya pedagang mall tidak hanya skala besar tetapi juga banyak pedagang kecil.