MALANGVOICE – Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sering kali disalahgunakan oleh kalangan masyarakat. Tak terkecuali maraknya situs pornografi yang beredar di kalangan pelajar.
Menanggapi hal tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang (FK UB) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang membuat kegiatan dalam bentuk pelatihan Program Kaligrafi (Kendali Perilaku Negatif Kasus Pornografi) di Aula Dindik Kota Malang, Sabtu (27/10).
Acara itu diikuti ratusan tenaga pendidik jenjang SD dan dibuka secara langsung oleh Sekretaris Dindik Kota Malang, Totok Kasianto.
Dalam sambutannya, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UB sekaligus Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Hariyudi, menyampaikan program ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bentuk nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Lebih lanjut, ia mengatakan latihan program Kaligrafi ini, FK UB khususnya Departemen Ilmu Kesehatan Anak memiliki tujuan untuk mewujudkan generasi unggulan bebas pornografi sejak dini.
Agar program pengabdian masyarakat ini berdaya guna maksimal, maka FK UB mengajak kerjasama Dinas Pendidikan Kota Malang. Hal itu dikarenakan sasaran focus dan locus dari program ini adalah anak usia sekolah.
”Dindik Kota Malang memiliki inovasi dan juga program yang rutin dilaksanakan yakni Operasi Sayang. Kegiatan Operasi Sayang inipun mengajak kerjasama BNN Kota Malang. Polres Malang Kota, Dinas Kesehatan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang sebagai upaya menekan kenakalan remaja sekaligus meminimalisir akses konten pornografi anak usia sekolah,” kata Sekretaris Dindik Kota Malang Totok Kasianto.
“Secara rutin dan acak, tim Operasi Sayang berkeliling ke tempat – tempat yang acapkali digunakan pelajar untuk bolos sekolah. Selain itu tim Operasi Sayang juga berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya untuk memberikan sosialisasi bahaya penyalah gunaan Narkoba, test urine, dan operasi telepon genggam siswa apakah ada konten yang tidak pantas bagi mereka, termasuk konten pornografi,” bebernya.
Totok menambahkan jika ada pelajar yang ditemukan melakukan kenakalan, maka pihak sekolah dan pihak orang tua siswa yang bersangkutan dipanggil untuk dilakukan pembinaan agar ke depan tidak terulang lagi.
Menurutnya, tujuan daripada pelaksanaan Program Operasi Sayang yang mengedepankan pembinaan, pendekatan kekeluargaan tanpa harus menindak tegas yang kemungkinan akan membawa dampak psikologis yanv merugikan.
Pelatihan program Kaligrafi ini nantinya akan dilaksanakan secara berkesinambungan dan tidak berhenti hanya sebatas pelatihan sementara. Beberapa waktu ke depan, Tim FK UB akan melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program Kaligrafi di beberapa satuan pendidikan jenjang SD yang mengikuti kegiatan pada hari ini. (Hmz/Ulm)