MALANGVOICE – Atlet panahan berkuda asal Kota Batu, Liling Riahelda menduduki peringkat kedua diajang Pordasi Horseback Archery (HBA) Championship 2022. Kompetisi tersebut digelar di Lapangan Tembak Rindam Lawang, Kabupaten Malang.
Liling menyabet medali perak saat bertanding memperkuat kontingen Jatim pada pertandingan berskala nasional. Juara pertama diraih kontingen dari Sulawesi Selatan dan juara ketiga ditempati kontigen Papua.
Atlet yang berdomisili di Kelurahan Sisir ini merupakan besutan Klub Panahan Senengmanah yang diketuai Arif Fatchur. Arif bersyukur dengan raihan medali perak yang ditorehkan Liling. Dari delapan atlet yang mewakili kontingen Jatim, Liling satu-satunya yang melaju di babak final dengan raihan medali perak dalam ground archery putri 40 meter.
“Bersyukur, kami meraih peringkat kedua di kategori horseback archery on ground putri atas nama Liling Riahelda dari Klub Panahan Senengmanah kota Batu. Ini akan menjadi modal bagi para atlet untuk semakin bersemangat latihan memanah yang masuk dalam bagian cabang olahraga berkuda ini,” ucap Arief.
Arief menuturkan, ada enam katergori yang dipertandingkan saat gelaran HBA 2022. Kategori pertama, on horse-serial shoot. Kategori kedua on horse-Indonesian style. Ketiga, ground archery putra 70 meter. Lalu ground archery putri 40 meter. Berikutnya, flight shoot U50 lbs, kemudian kategori flight shoot unlimited.
Ia mengatakan, memang beberapa kali Liling bertemu dengan lawannya yang ikut bertanding dalam kompetisi ini. Namun pertemuan tersebut dalam kejuaraan online dan baru pertama kali bertemu secara offline saat digelar di Lapangan Tembak Rindam Lawang.
“Kami dari Klub Panahan Senengmanah Kota Batu selalu menggelar latihan intensif. Di klub ini memang ada kelas untuk mencetak atlit panahan baik panahan berkuda (HBA) dan Ground (tanpa kuda),” terang dia.
Olahraga panahan berkuda merupakan salah satu nomor yang berada di bawah binaan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi). Nomor itu menjadi pecinta olahraga berkuda di Kota Batu.
“Keinginan nantinya, ada suport penunjang dari pihak terkait kepada atlet, baik segi pembinaan ataupun fasiltas. Semisal lapangan panahan yang memadai, karena di kota Batu belum ada. Sehingga tiap klub mencari tempat secara mandiri sekalipun mungkin kurang representative,” ujarnya.(der)