Mengharukan, Abdul Hakim Baca Puisi Anaknya di Rapat Paripurna Istimewa

Ketua DPRD Kota Malang, Abdul Hakim, bersalaman - salaman dengan anggotanya usai Rapat Paripurna Istimewa. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Ketua DPRD Kota Malang, Abdul Hakim, sempat membaca sebuah puisi di sela memimpin Rapat Paripurna Istimewa peringatan HUT ke – 104 tahun Kota Malang, Senin (2/4). Puisi tersebut merupakan karya anak kandungnya sendiri, berisi curahan hati terkait situasi yang dialami Hakim.

Sebagaimana diketahui, Hakim saat ini berstatus tersangka dugaan suap pembahasan APBD-P 2015 Kota Malang. Kasus tersebut tengah ditangani penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hakim menjelaskan, puisi anaknya tersebut juga merupakan persembahan bagi legislator lain yang senasib dengannya. “Mewakili semua kawan yang sedang ada masalah dan mungkin itu bisa berlaku bagi siapa pun umat manusia yang tidak akan pernah lepas dari persoalan,” urainya.

Politisi PDIP ini mengaku, puisi tersebut dikirim anaknya dua hari setelah Hakim ditetapkan sebagai tersangka. “Jadi anak saya galau, dia menyendiri. Dia sebenarnya orang gerakan, aktivis HMI. Aktif dengan teman-temannya. Dia menangis ketika mendengar kabar seperti ini,” imbuhnya.

Kalau itu, Hakim kali pertama membaca puisi tersebut saat baru bangun dari tidur. Dia pun terkejut dan tak kuasa menahan tumpahnya air mata haru. Meski demikian, dia menjadikan puisi tersebut sebagai pelecut semangat dan motivasi agar kuat menjalani situasi.

“Sebenarnya tidak ada maksud membaca itu saat Rapat Paripurna Istimewa. Tapi waktu di dalam teringat, maka saya minta izin ke Sekwan dan seluruh peserta untuk membacanya. Saya berupaya menahan emosi agar tidak menangis. Semua umat manusia pasti mengalami problem, tapi kami yakin Allah menguji sesuai kemampuan,” pungkasnya.

Berikut puisi dari anak kandung Abdul Hakim

BAPAK KU

Ketika kita berbicara tentang “istiqoma”
Direndakan tidak mungkin jadi sampah
Disanjung tidak mungkin jadi rembulan
Maka jangan risaukan omongan orang sebab orang membacamu dengan pemaham dan pengalaman yang berbeda

BAPAK KU
Teruslah engkau melangakah di jalan yang benar!!!
Meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai!!!

BAPAK KU
Tak usah repot repot menjelaskan dirimu sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu!

BAPAK KU
Jika engkau di dzalimi orang jangan pernah berfikir untuk membalas dendam!!!
Tapi berfikirlah cara membalas dengan kebaikan! Karena roh kita maha baik dan tanamkan agar orang lain juga mendapatkan kebaikan sebagaimana yang kita peroleh dari maha baik!!

BAPAK KU
Jangan mengeluh tapi teruslah bersyukur, bersabar, berdoa dan teruslah beristiqomah. Teruslah berdiri tegak di dalam kebaikan hingga keburukan berhenti mengikuti kita!!!

BAPAK KU
orang beriman itu sabar tanpa batas sebagai pengungkap keimanan, jadi sabar itu menerima dahulu kehadiran tamu mulia yang bernama “Masalah” sebelum kita melepaskannya.
Sebab “masalah” itu akan mudah berpamitan bila sudah kita jamu dengan bersyukur, sabar dan istiqomah.

BAPAK KU
Syukur itu bukan berapa sedikit yang kita terima, istiqomah itu bukan berapa lama kita siap menderita, sabar itu bukan seberapa lama kita menunggu…tapi seberapa hebat tekanan itu mampu mengasah kita mengcrait gagasan dan keterampilan diri untuk lepas dari tekanan tersebut.

BAPAK KU
Dan disitu pula kita akan menemukan kebahagiaan laksana cahaya di ujung trowongan yang gelap.

BAPAK KU
Yang ahirnya menerangai kebahagiaan haq tidak akan di peroleh kecuali mendapat rahmat ALLAH SWT!!!
Berjuang!!!berjuang!!!!
Selalu berdirilah tegak pada kebenaran!!!! (Coi/Ery)