Mengenal Nawak Ewed, Trio Art Rock Modern Usung Musik Rock 80-an

Personil Band Nawak Ewed (3 orang paling kanan). (Anja Arowana).
Personil Band Nawak Ewed (3 orang paling kanan). (Anja Arowana).

MALANGVOICE – Band baru bernama Nawak Ewed baru saja lahir. Trio ini dimotori Noldy Benyamin P, seorang gitaris senior yang sudah malang melintang di panggung musik tanah air sejak pertengahan 90-an.

Menengok ke belakang, Noldy punya jam terbang yang cukup luas. Noldy bahkan pernah memperkuat Erwin Gutawa Orchestra, Twilite Orchestra, Magenta Orchestra, Dian HP Band, Purwacaraka Band, Tohpati Orchestra hingga Chrisye. Kini, Noldi aktif di band rock The Kadrijimmo.

Dua personil Nawak Ewed lainnya adalah Hengki Saing, Vocalis Band Rock Maximum Theory yang pernah pula merilis album solo bertajuk ‘Samudera Impian’ via Aquarios Musikindo (2006)

Kemudian ada Tatok Utoro, sosok penulis seluruh lirik lagu perdana Nawak Ewed. Tatok sekaligus menjadi produser di Album Perdana Nawak Ewed.

Nama Nawak Ewed dipilih karena memiliki arti filosofi kebersamaan dan pertemanan. Karena menurut Tatok, nama itu terinspirasi dari hubungan pertemanan mereka yang sempat terputus karena kesibukan masing-masing. Barulah pada tahun 2017, mereka bertiga bisa kumpul lagi mewujudkan band baru Nawak Ewed.

“Bermula dari iseng-iseng. Personil Nawak Ewed ini merupakan teman-teman saya sendiri. Untuk sound musiknya 80-an, yang soulful dan penuh power. Dengan teknologi sekarang, suara nusiknya jadi lebih tebel,” tukas Noldy saat dijumpai awak media, Minggu (13/8).

Hengky, si vokalis, menambahkan, dirinya pribadi memang suka berkolaborasi. Menurut Hengky, Noldy punya suatu karya yang bisa diapresiasi dan layak digaungkan pada para penggemar musik.

“Semoga lagu-lagu kami bisa jadi motivasi dan dorongan, penyemangat bagi pendengar,” kata Hengky.

Musik Nawak Ewed juga diharapkan bisa menjembatani minat musik lintas generasi, mulai yang muda sampai yang tua. Itu terlihat dari tiga personil band yang mewakili semua generasi-generasi musik.


Reporter: Anja Arowana
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria