Mengenal Aqil, Anak dengan Disleksia namun Pelukis Kreatif

Aqil berbakat dalam senirupa. (Istimewa)

MALANGVOICE – Selama gelaran Gebyar Reuni Akbar Gema Silaturahim Lintas Angkatan ‘Agitma Bersinergi untuk Negeri’ panitia telah menyiapkan marchandise menarik berupa tas.

Menariknya, tas berwarna abu-abu itu dihiasi ornamen lukisan warna-warni betuliskan ‘Bring Green is Cool’. Ternyata, gambar tersebut adalah buatan bocah berprestasi, Aqqilurachman Prabowo. Aqil, begitu dia akrab disapa, merupakan putra dari Amalia Prabowo.

“Iya lukisan Aqil membawa pesan Go Green. Maksutnya sebagai ajakan bagi seluruh alumni untuk mencintai alam dan segala isinya,” kata salah seorang panitia reuni akbar, Tousa A saat dihubungi MVoice.

Tas souvenir dengan lukisan Aqil. (Istimewa)

Aqil menderita dyslexia sejak kecil. Dyslexia adalah gangguan pada kemampuan membaca dan menulis. Tak hanya mengalami gangguan dalam berbahasa, Aqil juga kesulitan menghitung serta mengingat ruang dan waktu. Aqil memang menonjol di seni rupa. Seringkali gambarnya sarat akan makna. Tapi ternyata, menggambar adalah terapinya untuk Disleksia.

Gangguan itu membuat Aqil kesulitan untuk membaca dengan benar, dan hal itu turut berpengaruh kepada kosakata yang diingatnya.

“Kalau baca tulisan ‘sendok’ dia akan bacanya ‘nesdok’, dia nggak akan tahu sampai kapanpun bahwa itu sendok,” tambah Amalia.

Mengidap disleksia berat yang menjadikannya semi-autis tidak membuat Aqil kesulitan berkomunikasi dengan teman-temannya.

Amalia bercerita dengan terapinya di alam dan menggambar, Aqil semakin percaya diri untuk mengajak teman-temannya ke alam. Bahkan Aqil bisa berkata, “Makanya main ke hutan biar bisa gambar kayak saya,” celotehnya.


Reporter: Anja Arowana
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti