Menengok Desa Toleransi yang Menggetarkan Hati di Kota Batu

Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama yang berada di RW 06, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kota Batu. (Foto: Ayun/MVoice)
Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama yang berada di RW 06, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kota Batu. (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kota Batu merupakan desa sadar kerukunan. Tingginya toleransi antarwarga dan kondusivitas kehidupan di tengah perbedaan keyakinan membuat desa itu meraih penghargaan tersebut.

Sungguh desa yang menggetarkan perasaan ke-Indonesia-an. Meski dihuni warga beragama Islam, Kristen, Hindu dan Budha aura penuh toleransi begitu membuncah di sana.

Masjid dan Gereja yang berdiri berdampingan. Kemudian, juga ada Vihara dengan megah nan damai di kampung itu. Warga yang sangat rukun menjadikanya tambah adem ayem.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Batu Muhammad Ruba’i mengatakan desa itu dicanangankan lantaran memiliki indikator hidup berdampingan. Meskipun yang tinggal di sana memeluk agama yang berbeda-beda.

“Di sana tanpa dipaksakan kerukunan sudah diberlakukan setiap hari. Misalnya setiap perayaan Natal sebelumnya, umat yang agamanya berbeda mengucapkan selamat dengan berkeliling ke rumah satu ke yang lain,” ujarnya

“Hal itu juga dilakukan saat Idul Fitri, dan sebaliknya. Dan itu dilakukan setiap ada perayaan apa pun itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bila desa Sadar Kerukunan Umat Beragama itu sudah ada sejak sebelum dicanangkan.

Lalu alasan Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Kota Batu mencanangkan tersebut karena sudah tercover dilaksanakan kerukunan umat beragama.(Der/Aka)