MALANGVOICE – Memasuki musim hujan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu fokus pada perbaikan di TPA Tlekung. Perbaikan menyasar pada bagian turap.
Hal ini agar mengantisipasi ambrolnya turap seperti tahun 2020 lalu. Ambrolnya turap pada tahun lalu membuat air lindi mengalir ke aliran Sungai Sabrangan. Membuat sungai itu terkontaminasi.
Kepala DLH Kota Batu, Aries Setyawan tak ingin kejadian itu terulang kembali. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, jebolnya turap karena volume sampah yang ada di sel sampah melebihi kapasitas.
“Untuk antisipasinya adalah, kami akan benahi sel sampah. Sekarang sedang fokus itu, sehingga ketika hujan turun dindingnya tidak terlalu berat menahan daya tampung,” ujar Aries.
Selama ini, kondisi sampah di TPA Tlekung telah menggunung. DLH memanfaatkan area-area di sekitarnya untuk menampung sampah. Harapannya, berat beban yang ditahan dinding tidak terlalu banyak. Selain membenahi dinding sel sampah, DLH juga melakukan pembenahan instalasi sel lindi.
Pembenahan instalsi sel lindi sudah berjalan tiga bulan ini dalam masa normalisasi.
“Semoga saja daya tampungnya bisa kuat karena sudah melampaui batas. Terus terang, untuk empat pemrosesan kapasitasnya sudah melampaui batas.
Anggota Komisi C, DPRD Batu, Didik Machmud menanggapi, DLH Kota Batu juga perlu mengantasipasi ancaman bau sampah yang sering terjadi saat penghujan. Menurut Didik, DLH perlu berkolaborasi dengan akademisi untuk mencari formula yang mengurangi bau sampah.
“Kalaupun tidak bisa menghilangkan, setidaknya mengurangi bau. Coba cari akademisi untuk diajak koordinasi. Setiap penghujan, baunya itu bisa sampai Desa Junrejo,” ungkapnya.
Di sisi lain, TPA Tlekung memang sudah waktunya dibenahi. Kata Didik, sejak dibangung di era Wali Kota Batu Imam Kabul, TPA Tlekung belum mengalami perubahan signifikan. Sementara volume sampah terus bertambah.(der)