Masuk Zona Kuning, Kota Batu Tak Buru-buru Gelar PTM

MALANGVOICE – Kota Batu masuk dalam zona kuning dengan status PPKM level 3. Dengan situasi seperti itu, Dinas Pendidikan Kota Batu tak ingin terburu-terburu kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Metode pembelajaran pun dialihkan dengan sistem daring sejak pertengahan Januari lalu.

Kepala Dindik Kota Batu, Eny Rachyuningsih menuturkan, pihaknya akan menunggu hingga situasi kondusif untuk menggelar PTM. Sehingga mengantisipasi terjadinya potensi penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan.

“Sekalian kami menunggu rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Batu untuk kembali melakukan sekolah luring,” kata Eny.

Dari segi kesiapan menggelar PTM di tingkat satuan pendidikan, Eny mengaku bahwa sudah banyak sekolah di Kota Batu yang memiliki fasilitas dengan protokol kesehatan. Ditambah, pemberlakuan jam pelajaran yang amat sangat dibatasi oleh pihak sekolah untuk mengantisipasi terjadinya gerombolan anak-anak saat bermain.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu memaparkan bahwa pihaknya baru bisa melakukan surveilans ketika sekolah luring benar-benar diterapkan.

“Memang seperti berseberangan, namun sebenarnya kami yang menunggu. Karena ketika anak-anak sudah bersekolah, baru bisa kami tes,” paparnya.

Ia juga membeberkan sebenarnya Kota Batu sudah bisa melakukan sekolah luring karena syarat minimalnya adalah berada di zona kuning. Namun, Kartika juga menyetujui apabila Dinas Pendidikan menunggu perkembangan terlebih dahulu mengingat cukup banyak pula syarat yang harus diajukan ketika hendak melakukan sekolah luring.

Oleh sebab itu, kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi penentu untuk menekan resiko tingkat penularan hingga mencapai zona hijau. Sehingga status zona kuning yang ditetapkan saat ini, bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dengan kedisplinan masyarakat.

“Yang kami harapkan, tentunya masyarakat tidak terlena ketika Kota Batu berada di zona kuning ini. Tapi bagaiman bisa berlomba menuju zona hijau karena juga bisa membantu anak-anak kembali melakukan aktifitas sekolah seperti biasanya.(der)