Mariah Idrrisi, Model Hijab Pertama H&M

Mariah Idrissi. (CNN.com)

MALANGVOICE – Dunia fashion untuk wanita berhijab semakin digandrungi dan memiliki peluang pasar cukup pesat di Indonesia. Dian Pelangi adalah salah satu wanita muslim yang sukses menjadi desainer dan trend-setter hijab fashion di Indonesia. Begitu juga di luar negeri, masuknya pengaruh muslim di dunia fashion disambut cukup baik.

Baru saja, untuk pertama kalinya, H&M retailer fashion terbesar nomor dua di dunia ini, merekrut model muslim yang mengenakan hijab. Model berhijab ini sebagai upaya H&M untuk mengajak para konsumennya mendaur ulang pakaian mereka. Meskipun ini kabar yang cukup baik, namun tak sedikit pihak yang kurang setuju dan mendepat keputusan H&M tentang masuknya muslim di industri fashion.

Mariah Idrrisi, 23 tahun, dilahirkan di London. Sang ibunya asli Pakistan, dan ayahnya orang Maroko. Ia menyatakan, kesempatan itu ia dapat karena fotonya dikirim ke pihak casting H&M oleh temannya yang juga direktur casting. Padahal tidak ada niat serius Idrrisi untuk bisa lolos casting.

Idrrisi mengaku terkejut, karena orang-orang H&M sepertinya sudah tahu bagaimana seorang muslim berpakaian. Pakaian yang ia kenakan harus longgar dan tidak membentuk tubuh, tidak terbuka.

Ketika orang H&M menunjukkan pilihan baju yang harus ia kenakan, Idrrisi senang karena semua pakaian itu sesuai dengan aturan Islam dan sangat sopan.

Walaupun dunia permodelan bertentangan dengan kepercayaan Islam, Idrrisi mengaku kurang setuju akan hal tersebut. Ia sudah melihat banyak komentar tentang bagaimana dunia model bertentangan dengan Islam, dan orang-orang yang juga menentangnya.

Tapi dia berpendapat, bahwa apapun yang tidak dinyatakan haram atau dilarang oleh agamanya, itu boleh-boleh saja dilakukan. Bagi Idrrisi, profesinya memang mempromosikan hijab, yang artinya dunia model ini cocok untuknya.

Mariam Veiszadeh, seorang pengacara muslim, penulis, dan penasehat hukum dari Australia berpendapat bahwa masih banyak wanita muslim yang mendapat kesulitan dan masih dibatasi untuk terlibat di dunia industri apapun.

Wanita muslim bagai terjebak di ruang kaca ketika harus berhadapan dengan dunia kerja. Mariam berharap agar wanita Muslim juga di perlakukan setara seperti wanita lainnya.

Shelina Janmohammed, adalah konsultan spesialis untuk membangun branding fashion bagi konsumen muslim. Ia tahu bahwa selama ini industri fashion kurang mendengarkan selera dari wanita muda muslim.

Padahal, pertumbuhan Islam di Eropa dan Amerika cukup tinggi. Dia mendukung langkah H&M untuk meluaskan pasar untuk memenuhi kebutuhan wanita muslim.-