Mantan Rektor UB Sarankan Minum Empon-Empon Sebelum Nyoblos ke TPS

Mantan Rektor UB Malang, Prof Dr Ir Mohammad Bisri. (Toski D).

MALANGVOICE – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, masyarakat dihadapkan satu masalah. Masalah itu adalah penyebaran Covid-19.

Namun, Mantan rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr Ir Mohammad Bisri, memiliki cara unik untuk mencegah secara dini penyebaran Covid-19. Cara tersebut yakni dengan cara meminum ramuan empon-empon campur madu sebelum berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 9 Desember.

“Untuk DPT minumlah empon-empon campur madu sebelum berangkat ke TPS. Empon-empon itu ramuannya jahe, temulawak, daun sirih dan kunir yang dicampur madu. Itu saja diminum sebagai penambah imun dan mencegah terpapar Covid-19 saat datang ke TPS,” ucapnya, saat ditemui awak media usai acara Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat tentang Deteksi Dini dan Cegah Dini Pilkada 2020 Serentak Jelang Akhir Tahun 2020 di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim no.7, Kota Malang, Rabu (2/12).

Pria yang juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang ini menjelaskan, ramuan empon-empon tersebut memang tidak menjamin dan terbukti secara klinis akan membebaskan DPT dari penyebaran Covid-19. Namun, meminum ramuan tersebut merupakan usaha atau ikhtiar.

“Alhamdulillah, meminum ramuan tersebut telah menyembuhkan sejumlah santri di pondok kami yang terpapar Covid-19. Semoga saja ini bisa mencegah dini selain juga menerapkan protokol kesehatan saat pencoblosan,” jelasnya.

Selain minuman empon-empon tersebut, lanjut Bisri, dirinya meminta kepada pendukung pasangan calon (paslon) agar tidak melakukan perayaan saat paslon yang dijagokan dinyatakan menang pada 9 Desember mendatang.

“Jangan terlalu euphoria. Yang menang biasa saja jangan merayakan dengan ramai-ramai ini masih Covid-19,” tegasnya.

Bahkan, tambah Bisri, dirinya juga meminta kepada paslon untuk bisa meredam pendukungnya agar tetap di rumah saja dan menjaga kondisifitas kerumunan usai mencoblos.

“Kalau merayakan terlalu berlebih, paslon yang kalah nanti sakit hati. Nanti bisa ricuh. Maka dari itu biasa saja nantinya kalau menang,” tukasnya.

Sebagai informasi, acara Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Malang tentang Deteksi Dini dan Cegah Dini Pilkada 2020 Serentak Jelang Akhir Tahun 2020 tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jawa Pos Radar Malang, Kurniawan Muhammad dan juga Danramil Tajinan, Kapt. Inf. Didik Hartono sebagai narasumber.(der)