Maksimalkan Pelayanan, Pemkot Batu Butuh Rp 1,7 Miliar Bangun Blood Bank

Ilustrasi PMI (istimewa)
Ilustrasi PMI (istimewa)

MALANGVOICE – Palang Merah Indonsia (PMI) Cabang Kota Batu membutuhkan bloodbank refrigerator atau alat penyimpan bank darah. Alat ini untuk memaksimalkan pelayanan PMI kepada masyarakat.

Ketua PMI Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan bila pihaknya menargetkan di tahun 2020 mendatang wilayahnya memiliki fasilitas Blood Bank sendiri.

“Ya, karena dilihat minat donor darah di kalangan masyarakat Kota Batu sebenarnya cukup tinggi. Tapi, ketika ada masyarakat yang membutuhkan justru tidak bisa terpenuhi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bila untuk membangun fasilitas tersebut, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Pemkot Batu setidaknya harus menyediakan anggaran sekitar Rp 1,7 miliar. Estimasi dana tersebut juga berasal dari sejumlah peralatan yang dibutuhkan dalam Blood Bank,” imbuhnya.

Sebelum memastikan bakal membangun fasilitas tersebut, pihaknya bakal mempersiapkan sumber daya manusia (SDM)-nya terlebih dahulu.

”Soalnya percuma kalau peralatan lengkap, tapi SDM tidak mumpuni,” tuturnya.

Untuk mempersiapkan SDM tersebut, PMI Kota Batu kini menggandeng daerah tetangga, yaitu Kota Malang dan Kabupaten Malang. Tujuannya agar transformasi ilmu bisa tersaji.

Perlu diketahui, PMI Kota Batu mampu menyetor sebanyak 2.000 kantung darah ke Unit Transfusi Darah (UTD) Kabupaten Malang per tahunnya.

Di sanalah kantong darah dititipkan. Bila memiliki Blood Bank sendiri, Punjul optimistis bila pengelolaan bisa dilakukan lebih leluasa oleh PMI Kota Batu. (Hmz/Ulm)