Mahasiswa Unisma Belajar Pasar Modal Bareng BEI Surabaya

Suasana Sekolah Pasar Modal di Universitas Islam Malang. (istimewa)
Suasana Sekolah Pasar Modal di Universitas Islam Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (Unisma) bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Surabaya dan PT Indoprremiere Online Trading menggelar Sekolah Pasar Modal (SPM) Angkatan IV di gedung Ustman bin Affan, Selasa, (17/07).

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kepala Pusat Informasi Go Publik PT Bursa Efek Indonesia Surabaya, Dewi Sriana Rihantyani dan Ade Chitra Widyatmoko. Serta diikuti oleh mahasiswa peserta mata kuliah pasar uang dan pasar modal sebanyak 200 orang.

Sekolah pasar modal adalah kegiatan rutin FEB Unisma dan BEI Surabaya yang merupakan program pelatihan satu hari tentang pasar modal secara utuh. SPM bertujuan untuk memberi pengetahuan pasar modal secara gratis kepada masyarakat.

Dalam sambutan saat membuka kegiatan SPM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma, Nur Diana, menyatakan bahwa fakultasnya dan keunikan dalam proses pembelajaran.

“Proses pembelajaran tidak hanya mengandalkan pembelajaran yang dipandu dosen pengampu mata kuliah, tetapi juga ada praktisi yang memberikan materi penguatan agar tidak ada ketimpangan antara teori dengan dunia praktik. Contohnya mata kuliah pasar uang dan pasar modal,” ungkap Nur Diana.

Ia juga mendambahkan bahwa FEB menyediakan galeri investasi sebagai wadah bagi para mahasiwa untuk melakukan praktik pasar uang dan pasar modal.

“FEB juga tersedia galeri investasi yang menjembatani mahasiswa, dosen, maupun masyarakat untuk melakukan praktik mata kuliah pasar uang dan pasar modal yang akan mendorong kemampuan ke depan investor muda, agar mandiri saat memiliki kualitas bermain saham,” jelas Nur Diana.

Nur Diana juga berharap para peserta SPM dapat memahami cara berinvestasi yang baik sehingga mengahasilkan investor yang berkualitas.

“Harapan saya peserta SPM paham berinvestasi di pasar secara utuh, dan ini dapat menjadi modal untuk investasi berkelanjutan kedepan dan tercipta investor yang berkualitas,” pungkas Nur Diana.(Der/Aka)