Mahasiswa Teknik Sipil Polinema Kembali Toreh Juara Umum KGBI

Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali meraih juara dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI). (Lisdya)
Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali meraih juara dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI). (Lisdya)

MALANGVOICE – Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali meraih juara dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI) yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti.

Kompetisi yang diselenggarakan sejak 30 November hingga 2 Desember 2018 di Politeknik Negeri Ujung Padang, Makasar, berhasil membawa Polinema sebagai juara umum menggeser posisi ITS Surabaya.

Pembantu Dekan (PD), 3 Anggit Murdani memaparkan, torehan prestasi yang diberikan oleh mahasiswanya merupakan prestasi yang sangat istimewa bagi Polinema. Sebab, tim yang ikut dalam kompetisi tersebut berasal dari seluruh perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Kami juara umum dalam lomba ini dan merupakan juara instimewa karena kami melihat kompetitor-kompetitor kami adalah perguruan tinggi besar seperti ITS dan ITB. Jadi ini merupakan prestasi yang membanggakan,” ujar Anggit Murdani saat press conference di Polinema, Jumat (7/11).

Perlu diketahui, dalam kompetisi di Padang kemarin Polinema mengirimkan dua tim yakni satu tim untuk Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan satu tim untuk Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI).

“Iya kami ikut di empat kategori untuk KJI ada kategori Canai, Busur, dan Baja. Sementara untuk KGBI ada estetika atau keindahan. Tapi kami juara di KGBI,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Sipil Polinema, Dandung Novianto mengatakan, kemenangan tim Polinema dalam ajang nasional merupakan hasil seleksi dan evaluasi setiap proposal yang diajukan mahasiswa sebelum mengikuti perlombaan.

Selain itu, perhitungan dalam kombinasi dan kerjasama antara dosen pembimbing dan mahasiswa pun harus diperhatikan dalam penyusunan proposal tersebut.

“Kami terus melakukan evaluasi (proposal) baik format maupun fisik,” ungkaonya.

Dikatakan Dandung, tahun ini merupakan tahun kemenangan bagi Polinema. Sejak perlombaan tahun 2016 di Palembang, Polinema Hanya meraih juara 3, sementara tahun 2017 Polinema harus puas dengan juara 2.

“Di tahun 2018 di Ujung Padang, kami hanya meraih juara umum,” ujarnya.

Sebagai penghargaan atas kemenangan yang ditorehkan mahasiswa, Dandung menegaskan, akan memberikan royalti yang seimbang dengan prestasi tersebut. Hal tersebut lanjutnya sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Direktur Polinema.

“Kami akan berikan (penghargaan) berupa uang dan berupa dukungan terhadap aktivitas mahasiswa atau sistem kredit (SKM) dengan prestasi seperti ini maka mereka tidak punya tanggungan lain. Akan ada nilai khususnya,” pungkasnya.(Der/Aka)